Padat Makna! Inilah Sekilas Sejarah Awal Idul Adha

Padat Makna! Inilah Sekilas Sejarah Awal Idul Adha

Padat makna! Inilah sekilas sejarah awal Idul Adha.--

BACA JUGA: TRIK Fotografi Awesome dengan Setting Default di Galaxy A54

Dikisahkan dalam Alquran Surat Ash-Shafat [37] ayat 102, ternyata Nabi Ibrahim as datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah agar menyembelihnya. Bisa dibayangkan, betapa bergejolaknya hati Nabi Ibrahim as.

Meskipun sangat besar kecintaan beliau kepada keluarganya, namun beliau adalah seorang Nabi yang teguh dan taat terhadap perintah Allah.

Perintah Allah tetap prioritas nomor wahid. Beliau tidak bergeming sedikit pun bahkan bersegera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt.

Ismail as pun mendorong ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan seraya berjanji akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu dengan menjawab, ”Duhai Ayah, lakukanlah apa yang diperintahkan, insya Allah Ayah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS Ash-Shafat [37] : 102)

BACA JUGA: 10 Tempat Liburan Alam Ternyaman di Bandung, Enak Buat Healing Bersama Keluarga

Betapa mulia sifat Ismail as. Pantas saja Allah memujinya dalam Alquran Surat Maryam [19] ayat 54 agar Nabi Muhammad Saw menceritakan kisah Ismail as kepada para sahabat.

Nabi Ibrahim as kemudian meminta Hajar untuk mempersiapkan anaknya menjalani apa yang diperintahkan.

Iblis berusaha dengan kepiawaiannya, menggoda mereka agar membatalkan tekad mereka melaksanakan perintah Allah Swt.

Diawali dengan menggoda Nabi Ibrahim as untuk mengurungkan niatnya menyembelih putra tercintanya. Terbukti, Nabi Ibrahim as, tak bergeming. Beliau melempari iblis dengan tujuh lemparan.

BACA JUGA: Wah Ada Apa Nih? Penumpang Kereta Api Mengalami Kenaikan Mencapai 196 Ribu Pelanggan, Ini Penjelasan PT KAI

Gagal menggoda Nabi Ibrahim as, iblis berusaha menggoda Hajar, ibunda Ismail as. Ternyata Hajar pun tegar. Dia lempari iblis dengan tujuh lemparan.

Terakhir, iblis berusaha menggoda Ismail as. Tapi Ismail as pun tetap teguh pada pendiriannya. Dia melempari iblis dengan tujuh lemparan. Inilah tonggak sejarah jumrah aqabah, jumrah wustha dan jumrah ula.

Setelah semua persiapan dianggap cukup, Nabi Ibrahim as membaringkan Ismail as. di atas pelipisnya (pada bagian wajahnya) dan bersiap melakukan penyembelihan dengan menempelkan sebilah pisau yang tajam.

Sesaat sebelum Nabi Ibrahim as menggerakkan tangannya untuk menyembelih putra tercintanya, sekonyong-konyong Allah menggantinya dengan sembelihan yang besar berupa seekor domba jantan yang besar berwarna putih, bermata bagus, bertanduk serta diikat dengan rumput samurah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: