Padat Makna! Inilah Sekilas Sejarah Awal Idul Adha

Padat Makna! Inilah Sekilas Sejarah Awal Idul Adha

Padat makna! Inilah sekilas sejarah awal Idul Adha.--

Padat Makna! Inilah Sekilas Sejarah Awal Idul Adha

RADARTASIK.COM – Kisah atau sejarah awal ibadah kurban sudah banyak dibahas di berbagai ilmu.

Perlu diungkap kembali sejarah tersebut dengan harapan dapat dipetik makna, pelajaran dan berbagai kebaikannya.

Ibadah kurban berawal dari peristiwa Nabi Ibrahim as yang diperintahkan untuk menyembelih putra tercintanya, Nabi Ismail as.

BACA JUGA: Membongar Rahasia Kulit Wajah Glowing, Cukup Lakukan Ini di Pagi dan Malam Hari

Kemudian disampaikan oleh Rasulullah Muhammad Saw yang menganjurkan umat Islam untuk menyembelih hewan kurban pada hari Nahr atau Idul Adha dan 3 hari tasyrik.

Dikisahkan dalam Alquran bahwa Nabi Ibrahim as tidak memiliki anak hingga masa tuanya. Lalu beliau berdo’a meminta kepada Allah untuk dianugerahi keturunan yang saleh (QS Ash-Shafat [37] : 100).

Atas Qudrat dan Iradat-Nya, lahirlah seorang anak yang sabar dan diberi nama Ismail, terlahir dari rahim Hajar. Ketika itu, Nabi Ibrahim as berusia 86 tahun.

Singkat cerita, Allah Swt memerintahkan Nabi Ibrahim as membawa Hajar dan Ismail as yang masih bayi ke sebuah lembah yang di kemudian hari dinamai Makkah.

BACA JUGA: Jika Tagihan Listrik Belum Keluar, Begini Cara Cepat Mengecek Tagihan Listrik via HP

Pada saat itu di lembah tersebut tidak ada seorang pun dan tidak ada air. Nabi Ibrahim as meninggalkan mereka di sana beserta gerabah yang di dalamnya terdapat kurma serta bejana kulit yang berisi persediaan air.

Ketika Nabi Ibrahim as beranjak meninggalkan mereka, Hajar mengikuti langkah suaminya dan bertanya, ”Wahai Ibrahim, engkau mau kemana? Apakah engkau akan meninggalkan kami sedangkan di lembah ini tidak ada seorang pun manusia, juga tidak ada makanan?”

Pertanyaan itu diucapkan berkali-kali, namun Nabi Ibrahim as tetap melangkah tanpa menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar menyergap dengan pertanyaan, ”Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan ini?”

Seketika, Nabi Ibrahim as menghentikan langkahnya dan menjawab singkat, ”Ya.” Hajar pun menyahut kembali, ”Kalau begitu kami tidak akan disia-siakan”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: