Cerita Mario Balotelli Setelah Ditendang Francesco Totti: ‘Saya Bertanya Kenapa Dia Melakukannya’

“Saya tahu bahwa saya melakukan kesalahan, tetapi juga benar bahwa sorotan selalu tertuju pada saya,” ujarnya.

“Selain karakter saya sendiri dan label sebagai anak ajaib saat remaja, saya rasa status sebagai pemain kulit hitam pertama di skuat Italia juga membuat orang selalu membicarakan apa yang saya lakukan di luar lapangan,” jelasnya. 

Ia juga menerangkan alasan bergabung dengan AC Milan dari Manchester City pada Januari 2013, setelah berselisih dengan Roberto Mancini.

“Mino Raiola berbicara dengan Beppe Marotta, saya bertemu dengan Antonio Conte dan Pavel Nedved, pelatih menjelaskan bagaimana saya akan bermain,” kenangnya. 

“Sepertinya sudah selesai, kemudian Adriano Galliani mencegat dan membawa saya ke Milan. Itu benar-benar keluarga di sana,” paparnya.

Setelah kematian Mino Raiola tahun lalu, Balotelli menyebut bagaimana sang agen tidak pernah menyerah kepadanya.

“Raiola selalu mengatakan hal yang sama, Jika Messi dan Cristiano Ronaldo memiliki begitu banyak trofi Ballon d'Or, itu salahmu. Dia benar, terlalu sering saya bermain dengan 20% dari kemampuan saya,” sumbarnya.

Balotelli masih menginginkan bermain untuk timnas Italia walaupun Mancini tidak ingin memanggilnya.

“Ketika saya mengenakan jersey Azzurri, perasaan itu luar biasa. Saya selalu rukun dengan Mancini, tidak benar kami bertengkar di Manchester City. Saya masih merasa bahwa saya layak untuk Nazionale,” ucapnya.

Sekarang setelah berusia 32 tahun dan bermain di Swiss untuk FC Sion, Balotelli belum mau pensiun dan ingin bermain beberapa tahun lagi.

“Saya pikir saya bisa bermain setidaknya empat tahun lagi di level yang bagus. Ketika saya pensiun, saya akan senang dengan jalan yang telah saya ambil. Saya bisa berbuat lebih banyak, tetapi bagaimanapun juga saya memenangkan segalanya,” pungkasnya.

Sumber: football italia