Ketupat Air Tanjung Mak Oto, Warisan Rasa yang Selalu Diburu Jelang Lebaran

Ketupat Air Tanjung Mak Oto, Warisan Rasa yang Selalu Diburu Jelang Lebaran

Suasana rumah produksi Ketupat Air Tanjung di Kampung Tanjung Kidul Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Senin 24 Maret 2025.-Rezza Rizaldi/Radartasik.com-

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pagi itu aroma khas anyaman janur memenuhi udara di sebuah rumah sederhana di Kampung Tanjung Kidul Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

Di sana, Mak Oto bersama keluarganya tengah sibuk bahan membuat ketupat khas buatannya yang sudah melegenda.

Setiap menjelang Lebaran, rumah ini berubah menjadi pusat produksi Ketupat Air Tanjung yang selalu diburu masyarakat.

Di salah satu sudut rumah, beberapa orang sibuk menganyam janur, membentuk cangkang ketupat dengan pola yang rapi dan seragam.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Rajapolah, Satu Orang Tewas, Satu Orang Luka-luka

BACA JUGA: Lengkap! Tarif Bus Budiman Masa Lebaran 2025, Tasikmalaya - Bandung, Jakarta, Bogor, Bekasi?

Di sisi lain, beras pilihan tengah disiapkan, sementara panci-panci besar berjajar menunggu untuk merebus ketupat dalam air asin alami khas Tanjung.

”Ini sudah jadi tradisi turun-temurun. Dari nenek, ibu, sampai sekarang saya yang meneruskan,” ujar Mak Oto sambil tangannya lincah mengisi cangkang ketupat dengan beras, Senin 24 Maret 2025.

Ketupat Air Tanjung bukan sekadar makanan khas Lebaran bagi warga Tasikmalaya dan sekitarnya. Kelezatannya yang unik, dengan tekstur kenyal dan rasa gurih alami, membuatnya selalu dinantikan.

Keistimewaan ini berasal dari proses perebusannya yang menggunakan air asin alami dari Kampung Tanjung. ”Air ini yang bikin ketupat tahan lama, bisa sampai seminggu tanpa basi,” terang Mak Oto.

BACA JUGA: Masjid Posko Mudik 24 Jam, Layanan Kemenag untuk Pemudik Lebaran 2025

Tahun ini, permintaan ketupat Mak Oto meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. ”Alhamdulillah, ramai sekali. Pesanan lebih banyak dari tahun kemarin,” katanya dengan senyum sumringah. 

Dari catatannya, hingga pertengahan bulan ini saja, sudah ada 6.000 ketupat yang dipesan. ”Itu baru dari pelanggan baru. Kalau ditambah yang langganan tetap, mungkin bisa sampai 8.000 sampai 10.000 ketupat,” tambahnya.

Untuk memenuhi pesanan, Mak Oto telah menyiapkan 9 kuintal beras dan 20 tandon air asin. Proses produksi ketupat ini melibatkan seluruh anggota keluarga dan beberapa tetangga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait