Dosen Poltekkes Tasikmalaya Bentuk Kader Sehat Jiwa

Dosen Poltekkes Tasikmalaya Bentuk Kader Sehat Jiwa

Perwakilan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ns Ridwan Kustiawan MKep, SpKepJ saat pelatihan kader sehat jiwa di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.-Istimewa-

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada 1-2 September 2022.

Pengabdian kali ini mengusung tema Pelatihan Kader Sehat Jiwa dengan Pendekatan Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Sebagai Upaya Tanggap Bencana di Wilayah Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.

Pengabdian kepada masyarakat kali ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari Ns Ridwan Kustiawan Mkep, SpKepJ dan Dr H Iwan Somantri SKp, MKes.

Kegiatan ini menjadi bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. Sasarannya, 60 kader posyandu yang mewakili di wilayah Tamansari mengikuti pelatihan kesehatan jiwa dan terapi SEFT.

BACA JUGA: 64 Peserta Pelatihan Menjahit Uji Kompetensi, Nining : Ujikom Merupakan Tindak Lanjut Setelah Pelatihan

Arahnya supaya dapat tanggap bencana terutama bencana non-alam, sehingga kader dapat mempraktikkan kepada dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.

Perwakilan tim Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ns Ridwan Kustiawan Mkep, SpKepJ menyampaikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya saat ini kepada pelatihan kader sehat jiwa di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.

Hal itu sebagai upaya untuk mengidentifikasi dan memelihara kesehatan jiwa masyarakat melalui kader sehat jiwa.

”Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kader tentang upaya kesehatan jiwa serta upaya pemeliharaan kesehatan secara mandiri melalui pembentukan kader siaga sehat jiwa,” katanya kepada Radartasik.com, Selasa 6 September 2022.

BACA JUGA: Tarif Bus dan Ojek Online Segera Naik, Efek Tak Terelakan dari Kenaikan Harga BBM

Kader siaga sehat jiwa tersebut, sambung dia, mampu mendeteksi secara dini mana yang keluarga sehat, keluarga berisiko masalah psikososial, dan kelompok keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat.

Setelah mendeteksi tersebut, kader siaga sehat jiwa ini bisa menggerakkan individu, keluarga, dan kelompok sehat jiwa untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa.

”Adanya kader siaga sehat jiwa ini menggerakkan keluarga dan kelompok yang mempunyai keluarga risiko masalah psikososial untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa. Ataupun menggerakkan keluarga dan kelompok yang mempunyai gangguan jiwa untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatan dengan terapi SEFT,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia berharap dalam pengabdian kepada masyarakat ini dapat membantu Puskesmas Tamansari dalam penanganan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) cukup banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: