Pesantren Amanah Kota Tasikmalaya Terapkan Urban Farming untuk Dukung Gizi Seimbang Santri
Talkshow dan Seminar bertajuk On Healthy Diet Balanced Nutrition di Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, Sabtu 5 Oktober 2024. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sebagai bagian dari program Nutrition Goes To School yang dimulai sejak Oktober 2023, Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, bekerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, mengadakan Talkshow dan Seminar bertajuk On Healthy Diet Balanced Nutrition, Sabtu 5 Oktober 2024.
Acara ini juga sekaligus meresmikan program School Farming and Gardening di lingkungan Pesantren Amanah, Jalan Sambong Jaya 50, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Didukung oleh SEAMEO dan SEAMEO RECFON, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan para santri.
Kaprodi Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Sumarto, MP., menekankan bahwa kegiatan ini berkelanjutan dan diharapkan Pesantren Amanah dapat menjadi model pesantren yang ramah gizi dan berprestasi.
BACA JUGA:Jabar Bahagia, Yakin Menang Pilkada: Konsolidasi Ribuan Kader PKB Kota Tasikmalaya
"Kita fokus ke pesantren karena banyak di Kota Tasikmalaya. Pesantren Amanah diharapkan menjadi salah satu role model untuk menciptakan pesantren yang ramah gizi," ujarnya.
Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Kota Tasikmalaya, Fria Hayatin Nufus, S.Pi., MP., juga menjelaskan bahwa salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting di kota ini adalah melalui perbaikan asupan nutrisi.
Program ini menargetkan generasi muda yang nantinya akan menjadi ibu.
"Makan itu bukan hanya soal kenyang, tapi gizi seimbang juga harus diperhatikan. Ini salah satu upaya mengatasi stunting," tambahnya.
Pesantren Amanah juga memanfaatkan lahan terbatas dengan menerapkan urban farming sebagai bagian dari solusi ketersediaan pangan dengan gizi seimbang.
Mudir Pesantren Amanah Muhammadiyah, KH. Arip Somantri, M.Ag., sangat mendukung program ini yang sejalan dengan budaya pesantren yang mereka galakkan, khususnya dalam mewujudkan pola hidup bersih dan sehat serta kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam praktiknya, para santri diajarkan menanam sayuran dan buah-buahan dengan teknik vertikultur dan tabulampot oleh Yosep Yustiana, SP., MP., seorang penyuluh pertanian.
Para santri dengan antusias mengikuti arahan Yosep dalam menanam bibit tanaman di lahan sempit menggunakan bahan sederhana seperti paralon. Meski tangan mereka kotor, semangat untuk belajar tetap tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: