Dosen Poltekkes Tasikmalaya Bentuk Kader Sehat Jiwa

Dosen Poltekkes Tasikmalaya Bentuk Kader Sehat Jiwa

Perwakilan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ns Ridwan Kustiawan MKep, SpKepJ saat pelatihan kader sehat jiwa di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.-Istimewa-

BACA JUGA: BKN Sampaikan Informasi Penting untuk Guru Lulus PG, Ayo Cermati Baik-Baik

Hal tersebut diketahui karena sudah melakukan program kunjungan keluarga oleh petugas Puskesmas Tamansari pemegang program keperawatan jiwa. Tetapi di Puskesmas Tamansari belum ada data terkait dengan klasifikasi kesehatan jiwa pada kasus sehat jiwa dan risiko gangguan jiwa.

”Dengan adanya pelatihan kader sehat, nanti diharapkan bisa melakukan deteksi dini dan mendapatkan data sesuai dengan kategori jiwa. Sehingga akan lebih mudah melakukan kegiatan promotif pada yang sehat jiwa, preventif pada yang berisiko dan kuratif serta rehabilitatif pada yang mengalami gangguan jiwa,” katanya.

Tentunya agar kader sehat dapat memahami apa itu, keluarga sehat jiwa yaitu mereka yang mempunyai ciri-ciri sehat jiwa seperti mampu menyesuaikan dengan lingkungan, dapat mengontrol emosi dan lain-lain.

Sementara mengetahui yang berisiko sehat jiwa, mereka yang termasuk mempunyai penyakit kronis, pernah pengalaman kehilangan, maupun ibu hamil dan yang baru melahirkan.

BACA JUGA: Anggaran 10 Miliar, Pembangunan Alun Alun Singaparna Ditargerkan Selesai dalam 3 Bulan

Sedangkan yang gangguan jiwa mempunyai ciri-ciri yang sudah cukup jelas seperti mengamuk tanpa sebab, bicara dan ketawa sendiri serta jarang bergaul dengan masyarakat.

”Lalu agar paham penanganan kelompok berisiko gangguan jiwa. Supaya bisa mambantu kembali sehat jiwanya. Sedangkan kepada kelompok yang sudah mengalami gangguan jiwa supaya bisa minimalnya merawat diri sendiri,” ujarnya.

Setelah dilakukan pelatihan, setiap kader melakukan deteksi dini kepada 10-20 keluarga. Kemudian, setiap kader menyetorkan hasil deteksi dini kepada ketua posyandu untuk direkap.

”Setiap ketua posyandu melaporkan hasil deteksi dini ke pihak puskesmas sehingga setelah adanya data, maka kader tinggal menggerakkan setiap klasifikasi gangguan jiwa tersebut untuk dilakukan penyuluhan oleh pihak puskesmas,” katanya.

BACA JUGA: 631 Orang yang Kena HIV di Ciamis, Didominasi Hubungan Sesama Jenis

”Karena sudah data klasifikasi gangguan jiwa di wilayah posyandu ada berapa yang sehat jiwa, risiko jiwa, dan yang mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.

Semua dari pengabdian kepada masyarakat dengan pelatihan kader di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya agar membawa hasil peningkatan kognitif kader tentang kesehatan jiwa.

”Setelah pelatihan ini diharapkan puskesmas terus memaksimalkan potensi kader untuk menjadi mitra dalam menangani kesehatan jiwa,” ujarnya.

Selain itu, petugas puskesmas terus terjun ke masyarakat untuk mengurangi stigma di masyarakat bahwa orang yang mempunyai gangguan jiwa jangan di pandang negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: