Ini Langkah-Langkah PGRI Mencegah Terjadinya Lagi Kasus Bully kepada Anak di Tasikmalaya

Ini Langkah-Langkah PGRI Mencegah Terjadinya Lagi Kasus Bully kepada Anak di Tasikmalaya

“Ini yang perlu kami lakukan pendalaman, dan memang ada beberapa opini yang terbentuk dengan adanya bully tersebut di mana akhirnya korban meninggal dunia, dan ini juga perlu kami perjelas semua supaya kami bisa memahami apakah kejadian bullying-nya ini yang menyebabkan kematian. Ini kan masih menjadi pertanyaan,” sambung Ibrahim Tompo.

Polda Jawa Barat juga akan mengumumkan hasil penanganan kasus bullying murid SD di Kabupaten Tasikmalaya yang berujung maut.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo SIK MH, saat ini pihak kepolisian terus melakukan penanganan kasus bully murid SD tersebut. 

"Perkembangannya terkait perundungan saat ini masih melakukan proses penanganan," ujar AKP Dian Pornomo SIK MH kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Jumat, 22 Juli 2022.

Dalam penanganan kasus bully berujung maut itu, pihak kepolisian terus bekerja sama seperti P2TP2A dan juga KPAID Kabupaten Tasikmalaya. 

"Kami bekerja sama dengan P2TP2A tentunya KPAID dalam penanganannya dan masih berjalan," kata Dian Pornomo. 

Berkaitan dengan penyampaian kasus bully di Tasikmalaya itu, kata dia, akan disampaikan oleh Polda Jawa Barat. 

“Mengenai hasil (penanganan kasus bully) akan disampaikan oleh pihak Polda (Jawa Barat)," kata perwira pertama ini.

Penanganan kasus bully yang berujung korbannya meninggal dunia ini, kata dia, selain melibatkan tokoh masyarkat, agama juga Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Pekerjaan Sosial (Peksos).

"Itu untuk memberikan keputusan terbaik untuk perkara ini. Yang jelas upaya ini bekerja sama dengan para pihak,” ujar Dian Pornomo menjelaskan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: