Tembok 'Stop Bullying' di Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya, Kampanye Hentikan Perundungan
Seniman sedang melukis mural dengan tema 'Stop Bullying' di area Perpustakaan Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya, kemarin Rabu 8 Mei 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Siliwangi (Unsi) Kota Tasikmalaya kampanye hentikan perundungan melalui mural kreatif, kemarin Rabu 8 Mei 2024.
Memanfaatkan tembok sepanjang 32 meter, Perpus Unsil bekerja sama dengan 8 tim seniman perupa dari Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Bekasi, Karawang, Brebes, Bumiayu, dan Magelang.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Asep Suryana Abdurrahmat mengatakan, perundungan atau bullying kerap terjadi di dunia pendidikan.
"Kita ingin Unsil berperan aktif juga dalam pencegahan bullying terutama di dunia pendidikan. Kita tahu sampai hari ini masih banyak terjadi bullying, baik dari tingkat sekolah paling dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi," ujar Asep kepada Radar Tasikmalaya.
BACA JUGA:SMA Ibnu Siena Cikoneng Kabupaten Ciamis Komitmen Cetak Generasi Rabbani
Menurutnya kampanye lewat mural ini akan menarik perhatian warga kampus dan masyarakat. Pesannya pun disampaikan dalam jangka waktu lama.
Sebab, beber Asep, kampus tidak hanya boleh diakses oleh Civitas Akademika tetapi juga masyarakat, diperbolehkan menggunakan fasilitas publik di Unsil.
"Nantinya seluruh dinding-dinding yang ada di Unsil ini, akan dipenuhi dengan mural-mural yang sangat indah," bebernya.
"Kampus ini jadi enggak serem lagi, orang melihat kampusnya angker, kampus itu serius, kampus itu apa gitu, nah dengan seperti ini orang lebih mencintai kampus karena indah, lebih punya tema, menghilangkan stigma kaku gitu. Jadi kampus bukan menara gading yang enggak bisa disentuh, masyarakat bisa menggunakan kampus," sambungnya.
BACA JUGA:Dua Pria Garut Bunuh Penjaga WC Umum, Ini Motifnya
Ia berharap aksi stop bullying ini bisa ditiru kampus lainnya. "Mudah-mudahan mulai dari Unsil akan diteruskan oleh perguruan-perguruan tinggi lain, oleh sekolah-sekolah lain. Sehingga kita berharap secepatnya bullying pergi dari dunia pendidikan, ya itu yang kita harapkan," harap Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: