Selama 2022, Ada 3 Kasus Bullying di Tasikmalaya, 1 Korbannya Meninggal Dunia, Waduh...

Selama 2022, Ada 3 Kasus Bullying di Tasikmalaya, 1 Korbannya Meninggal Dunia, Waduh...

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mencatat ada 3 kasus bullying atau perundungan anak selama tahun 2022 ini. Satu korbannya meninggal dunia.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, selama 2022 atau sejak Januari hingga Juli, pihaknya menangani 3 kasus bullying anak di Kabupaten Tasikmalaya. 

"Ada 3 yang lapor, tetapi yang berdampak sampai meninggal dunia 1 di Kecamatan Singaparna," kata Ato Rinanto kepada radartasik.com, Jumat 22 Juli 2022.

BACA JUGA: Tangani Kasus Bully hingga Murid SD di Tasik Meninggal Dunia, Polisi Terus Lakukan Koordinasi

Tiga kasus bullying anak itu terjadi di Kecamatan Singaparna, Cigalontang dan Rajapolah. 

"Itu selama tahun 2022 ini dan kasusnya menimpa anak-anak, siswa SD dan SMP," ungkap Ato.

Ato menjelaskan, bila berkaca tiga tahun terakhir ada 2 kasus perundungan yang meninggal dunia. 

BACA JUGA:Agar Para Pelaku Bully Murid SD yang Meninggal di Tasik Tidak Jadi Korban Bully Berikutnya

"Salah satunya yang di Singaparna ini," kata dia.

Sementara, saat ini KPAID terus melakukan pendampingan secara intensif kepada orang tua korban dan pelaku perundungan di Kecamatan Singaparna. 

"Kita tetap mendampingi terutama pada pemulihan psikisnya kedua belah pihak," kata Ato.

BACA JUGA: Nasib 4 Anak Terduga Pelaku Bully Berujung Maut di Tasikmalaya Sekarang, Langkah KPAID dan Polisi Seperti Ini

Untuk korban bully di Kecamatan Singaparna, kata Ato pendampingan dilakukan KPAID, sedangkan untuk para terduga pelaku bully aman bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). 

"Tentu kita akan terus terksonentrasi pada psikis anak dan keluarga," ujar Ato. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: