Ini Langkah-Langkah PGRI Mencegah Terjadinya Lagi Kasus Bully kepada Anak di Tasikmalaya
Saat ini, kondisi terduga para pelaku saat ini kondisinya mulai membaik, walaupun masih dalam pendampingan.
"Kami terus dampingi hingga kembali pulih dari syoknya," ungkap dia.
Aan juga menjelaskan bahwa terduga pelaku bully tiga orang, bukan empat orang.
"Yang satunya yakni B tidak ada di lokasi saat terjadi perundungan,” ujarnya.
“Ketika selesai, baru datang dan diceritakan oleh teman-temannya," kata An'an.
Untuk lebih jelas terkait kronologi kasus tersebut, pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan atasan.
"Itu akan kita konsultasikan terlebih dahulu untuk penjelasan itu," kata An'an.
Polda Jabar mengaku berhati-hati menangani kasus bullying dengan korbannya murid SD di Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, sebanyak 15 orang telah diperiksa polisi untuk mengungkap kasus bullying tersebut.
Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk meneliti keaslian video yang beredar di media sosial tersebut.
“Dari penelitian media sosial tersebut, Polres setempat dan tim PPA Polda Jabar turun ke lapangan untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian bullying,” kata Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat 22 Juli 2022.
Mengungkap kejadian tersebut, kata Ibrahim Tompo menyebut, Polres Tasikmalaya memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Adapun para saksi salah satunya adalah keluarga korban.
“Jadi tim sudah turun untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap beberapa saksi, termasuk beberapa orang yang diperkirakan ada di tempat pada saat kejadian tersebut,” ujar Ibrahim Tompo.
Ibrahim Tompo menilai, pihaknya harus berhati-hati dalam menyelesaikan kasus bullying ini. Sebab, para pelaku masih di bawah umur.
“Jadi memang kami harus hati-hati untuk melihat proporsi dalam menangani permasalahannya," kata Ibrahim Tompo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: