Waduh! 12 Tahun Jalan Cimanisan-Warunglegok Kabupaten Tasikmalaya Tak Diperbaiki?

Waduh! 12 Tahun Jalan Cimanisan-Warunglegok Kabupaten Tasikmalaya Tak Diperbaiki?

Ilustrasi jalan rusak. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Warga dan mahasiswa Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Mereka menilai tidak ada respons serius terkait keluhan perbaikan jalan alternatif penghubung Jalan Cimanisan-Warunglegok yang sudah rusak parah selama 12 tahun.

Farid Afv, salah satu perwakilan mahasiswa dan masyarakat setempat, menyatakan bahwa sejak 2013 hingga kini, tidak ada tindakan nyata untuk memperbaiki jalan tersebut. 

Padahal, jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan Desa Barumekar dan Desa Burujuljaya dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. 

BACA JUGA:Harga tiket masuk Aquarium Indonesia Pangandaran dan Info Lengkap Jam Operasional

"Jalan ini sangat penting bagi masyarakat, terutama untuk kelancaran ekonomi, pendidikan, dan aktivitas sehari-hari," ujarnya, Sabtu 28 Desember 2024.

Jalan Cimanisan-Warunglegok saat ini dalam kondisi sangat rusak, penuh lubang, dan membahayakan pengguna, terutama saat hujan. 

Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu dan meningkatkan risiko kecelakaan. 

"Ini adalah jalur utama bagi warga menuju perkotaan. Tapi, kami merasa diabaikan karena tidak ada pemerataan pembangunan," tambah Farid.  

BACA JUGA: Museum Nyamuk di Pangandaran Wisata Edukasi Pertama di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Ketimpangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya menjadi sorotan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Tasikmalaya berada di urutan ketiga terendah di Jawa Barat. 

Salah satu faktornya adalah buruknya infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

Ironisnya, meskipun Kabupaten Tasikmalaya kerap menerima penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), masyarakat merasa penghargaan tersebut tidak mencerminkan kondisi nyata di lapangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: