Pria Tasikmalaya Ditemukan Tewas Menggantung, Diduga Depresi Akibat Vertigo

Aparat kepolisian mendatangi lokasi rumah korban gantung diri di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 21 Maret 2025.-Istimewa for Radartasik.com-
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Warga Desa Mekarwangi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya digegerkan oleh penemuan seorang pria yang tewas gantung diri di sebuah rumah kosong, Jumat 21 Maret 2025 dini hari.
Korban diketahui bernama Wah (57), seorang warga setempat yang kerap mengeluhkan sakit kepala akibat vertigo yang dideritanya selama dua tahun terakhir.
Kapolsek Cisayong Polres Tasikmalaya Kota Iptu Hasan Basri mengungkapkan peristiwa tragis ini pertama kali diketahui setelah pihak keluarga menyadari korban tidak berada di rumah pada dini hari.
”Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 02.00 WIB, korban keluar rumah tanpa memberi tahu siapa pun. Saksi pertama yang merupakan anak kandung korban bersama beberapa warga berusaha mencari korban namun tidak berhasil menemukannya,” ujar Iptu Hasan Basri.
BACA JUGA: Sambut Arus Mudik Lembaran 2025, Terminal Singaparna Sediakan 3.200 Tempat Duduk
BACA JUGA: 450 Personel Dikerahkan untuk Amankan Arus Mudik Lebaran di Kota Tasikmalaya
Setelah makan sahur, pencarian kembali dilanjutkan oleh anak korban dan beberapa warga. Pada sekitar pukul 04.30 WIB, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tergantung di dalam sebuah rumah kosong yang berada di sebelah rumahnya.
Saksi bernama Iki (37) menjadi orang pertama yang menemukan jasad korban dalam kondisi mengenaskan. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Petugas dari Polsek Cisayong bersama Unit Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
”Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ini memperkuat dugaan bahwa korban memang murni melakukan bunuh diri,” jelas Iptu Hasan Basri.
Pihak keluarga korban juga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Mereka meyakini bahwa korban mengakhiri hidupnya karena tekanan akibat penyakit yang dideritanya.
”Berdasarkan keterangan keluarga, korban sering mengeluh sakit kepala berkepanjangan akibat vertigo. Hal ini diduga menjadi pemicu depresi yang berujung pada tindakan nekat tersebut,” tambah Kapolsek.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: