Sukseskan Pilkada 2024: Kabupaten Tasikmalaya Bidik Partisipasi Pemilih Hingga 80 Persen!

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Desk Pilkada Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi di Alhambra Hotel & Convention, Kamis, 10 Oktober 2024, untuk membahas persiapan Pilkada serentak 2024.

Rapat ini membahas berbagai aspek terkait pelaksanaan Pilkada, termasuk upaya menjaga kondusivitas, target partisipasi pemilih sebesar 75-80 persen, antisipasi bencana, serta keamanan.

Kepala Bagian Pemerintahan, Hj Ane Rohmawati, menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk mengoordinasikan berbagai hal yang diperlukan guna mensukseskan Pilkada serentak di Kabupaten Tasikmalaya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Desk Pilkada, Nana Heriyana, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama dalam rapat adalah memastikan Pilkada berjalan kondusif dan meningkatkan partisipasi pemilih.

BACA JUGA:Jessica Wongso Mengajukan PK Kedua Atas Vonis 20 Tahun Penjara Terkait Kasus Kopi Sianida

“Target minimal kita 75 persen, mudah-mudahan bisa lebih, hingga mencapai 80 persen,” ujar Nana.

Untuk meningkatkan partisipasi, pemerintah akan mengadakan sosialisasi di tingkat kecamatan dan berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di luar daerah, agar warga Tasikmalaya mendapatkan izin libur untuk memilih.

Selain itu, pemerintah juga akan mendeteksi dini potensi ancaman yang dapat menghambat masyarakat datang ke TPS, termasuk ancaman bencana alam.

"Semua pihak harus siap menghadapi potensi ancaman, seperti banjir dan longsor. Jika daerah rawan banjir, perahu karet bisa disediakan. Untuk daerah rawan longsor, logistik pemilu dan lokasi TPS harus dipertimbangkan agar aman," tambahnya.

BACA JUGA:Kementerian Kominfo Membuka Dua Jalur Beasiswa Jenjang S2, Simak Ulasannya Info Beasiswa Kominfo Khusus S2

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami, juga menargetkan partisipasi pemilih mencapai 75 persen.

Menurut Ami, target ini realistis karena Pilkada serentak dilaksanakan pada hari libur nasional, yang memungkinkan masyarakat untuk pulang kampung dan menggunakan hak pilihnya.

“Selain itu, persaingan antara dua calon petahana juga diperkirakan akan mendorong partisipasi pemilih, karena kompetisi yang semakin menarik. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya demokrasi juga mulai meningkat,” jelas Ami.

Sumber: