Lebih dekat dengan Sutisna Sendjaya, Pejuang, Pendidik dan Jurnalis Sunda

Lebih dekat dengan Sutisna Sendjaya, Pejuang, Pendidik dan Jurnalis Sunda

Mengenal sejarah singkat Sutisna Sendjaya.-Foto: Tangkapan layar youtube/reka foto-

RADARTASIK.COM – Sutisna Sendjaja adalah seorang pejuang, pendidik dan jurnalis Sunda yang berani dan visioner dari zaman pergerakan sampai pasca-kemerdekaan Indonesia.

Sutisna Sendjaja, lahir di Wanaraja, Garut, pada 27 Oktober 1890, dengan nama Raden Sutisna Sendjaja yang akrab juga disapa Sutsen.

Ia merupakan satu dari sejumlah pribumi berpendidikan yang menorehkan jejak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia, khususnya di zaman pergerakan nasional.

Sutisna Senjaya adalah seorang tokoh pers yang berpengaruh. Dia seorang jurnalis dan penulis berbakat, memiliki karier yang panjang dan beragam dalam dunia jurnalistik.

BACA JUGA: Awasi Transaksi Gelap PPDB Kota Tasikmalaya, Kuota Blank Spot Zonasi untuk Bungursari

Dia mulai menulis untuk majalah Padjadjaran pada tahun 1918 hingga 1920. Sejak itu ia terlibat dalam berbagai peran redaktur dan pemimpin redaksi di sejumlah media.

Pada tahun 1919 sampai 1920 Sutsen menjabat sebagai redaktur surat kabar Pasoendan, yang diterbitkan oleh Paguyuban Pasundan.

Lalu bersama Ema Bratakoesoema, ia menjadi redaktur majalah Siliwangi pada 1921-1922.

Bersama R. Moch. Enoch, Bakrie Soeraatmadja dan Soeriadiraja, Sutsen mengelola redaksi majalah Langlajang Domas (1927-1928), media lainnya yang juga diterbitkan oleh Paguyuban Pasundan.

BACA JUGA: Kronologi Ibu-ibu Ditelan Ular Piton, Tubuh dan Pakaian Korban Masih Lengkap

Sutisna Sendjaya juga sempat mendirikan dan menjadi pemimpin redaksi Al-Mawaidz (1933-1936) yang diterbitkan oleh pengurus NU Tasikmalaya.

Selain itu, bersama Ema Bratakoesoema, Otong Kosasih dan Supyan Iskandar, ia menerbitkan majalah Kalawarta Kudjang pada tahun 1956 dan sekaligus menjadi pemimpin redaksinya.

Membangun dan Memimpin Tim

Sutsen dikenal sebagai pemimpin dan pembina tim yang brilian. Bersama Ahmad Atmadja, ia mengelola koran Sipatahoenan pada tahun 1924.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: