Terkait Isu Uang Kuliah Tunggal Mahal, Menag Beri Penegasan Begini

Terkait Isu Uang Kuliah Tunggal Mahal, Menag Beri Penegasan Begini

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas singgung isu uang kuliah tunggal mahal.-Rikie Andriyawan/Kemenag-

”Nanti tolong disiapkan agar apa yang kita bicarakan dapat terwujud,” kata dia.

Menanggapi penegasan Menag, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar, menyebut UIN Jakarta sedang mengembangkan kemandirian dalam pendanaan.

BACA JUGA: Sinyal Koalisi Besar di Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya, PPP, PAN, Demokrat Bertemu Gerindra-Nasdem

Salah satu caranya melalui pengembangan pusat bisnis sebagai upaya agar tidak terlalu bergantung kepada UKT dalam proses operasional kampus.

Asep menegaskan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengarah kepada kemampuan mandiri di dalam pendanaan.

Karena itu, pihaknya mengembangkan pusat bisnis seperti rumah sakit, hotel dan lainnya agar tidak mengandalkan uang kuliah tunggal.

Dikutip dari disway.id, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan peran penting Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam mencari solusi alternatif untuk pembiayaan pendidikan.

BACA JUGA: Disaksikan Ribuan Bobotoh, Nick Sampaikan Lawan Madura United Jadi Laga Spesial Bagi Persib, Ini Targetnya

Menurut dia, perguruan tinggi harus diberi advokasi agar bisa mengembangkan usahanya sebagai badan hukum. Perguruan tinggi jangan hanya mengejar bebasnya.

”Kan PTNBH itu dia bebas. Jangan hanya bebasnya saja, bisa melakukan ini-ini karena dia badan hukum, tapi tanggung jawabnya enggak, gitu kan. Itu juga tidak fair,” ujarnya.

Ma'ruf Amin menegaskan agar uang kuliah tunggal tidak terlalu membebani mahasiswa, maka perlu pembiayaan secara proporsional.

Solusinya, menurut dia, biaya operasional kampus harus menjadi beban pemerintah sesuai dengan kemampuan.

BACA JUGA: Ini 5 Aktivitas Wisata Menarik Saat Liburan di Bandung, Ada Kulineran Hingga Santai Sore-sore

Selain itu, biaya operasional kampus menjadi beban mahasiswa sesuai dengan kemampuan dan menjadi beban perguruan tinggi melalui badan-badan usaha yang dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: