Pejabat Kemenag Diimbau Tidak Gunakan Mobil Dinas untuk Kepentingan Pribadi Saat Lebaran

Pejabat Kemenag Diimbau Tidak Gunakan Mobil Dinas untuk Kepentingan Pribadi Saat Lebaran

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau kepada pejabat agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi saat mudik Lebaran 2025.-Kemenag-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau kepada pejabat agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Jika pejabat pulang kampung saat mudik Lebaran 2025, mantan Wakil Menteri Agama ini menyarankan agar menggunakan kendaraan pribadi saja.

Pada laman resmi Kemenag disebutkan sejak awal menjadi pejabat negara, dirinya juga telah berjanji tidak akan menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi seperti mobil dinas dan rumah dinas.

Selama 12 tahun menjadi pejabat di Kementerian Agama, termasuk sebagai Direktur Jenderal dan Wakil Menteri, ia mengaku selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara.

BACA JUGA: Go Non Tunai: Transaksi di Objek Wisata Gunung Galunggung Akan Beralih ke Uang Elektronik

Nasaruddin Umar juga tidak menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi, termasuk membawa keluarga atau saudara.

Bahkan, ia memilih tidak tinggal di rumah dinas karena khawatir tamu-tamu pribadi menggunakan fasilitas negara seperti listrik dan air.

Lebih lanjut, Menag mengungkap teladan dari kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mematikan lampu di kantornya ketika anaknya datang ke kantor membawa urusan pribadi.

Karena, menurut Umar bin Abdul Aziz, lampu itu dibiayai negara. Umar tidak ingin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

BACA JUGA: Pastikan Kelancaran Mudik, Kapolres Tasikmalaya Kota Cek Pospam Letter U Gentong

Menag juga mengingatkan dalam hidup ini yang sebenarnya dibutuhkan adalah keberkahan dan bukanlah harta melimpah atau jabatan tinggi.

Dia menegaskan kekayaan tidak ada artinya jika keluarga tidak mendapat keberkahan. Apa gunanya kekayaan apabila keluarga bermasalah, istri selingkuh, anak terjerumus narkoba atau hidup penuh penyakit. Itu seperti neraka sebelum waktunya.

Namun sebaliknya, walaupun hidup sederhana, jika hidup dijalani dengan keberkahan, berbuka bersama, sholat berjamaah dan hidup dalam ketenangan, itu seperti surga sebelum waktunya.

Menag mengatakan bahwa ada hadis yang menyatakan bahwa setiap daging yang tumbuh dari barang haram hanya bisa dibersihkan oleh neraka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait