Kemenag Terbitkan Juknis Masa Orientasi Santri Baru di Pesantren, Ada 5 Poin Penting

Kemenag Terbitkan Juknis Masa Orientasi Santri Baru di Pesantren, Ada 5 Poin Penting

Kementerian Agama menerbitkan petunjuk teknis masa orientasi santri baru di pesantren.-Ilustrasi/Kemenag-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Kementerian Agama menerbitkan petunjuk teknis (juknis) masa orientasi santri baru di pesantren.

Juknis masa ta’aruf santri baru alias masa orientasi santri baru di pesantren memiliki peran penting dalam membantu santri beradaptasi dengan lingkungan baru.

Pada laman Kemenag, Direktur Pesantren Kemenag Basnang Said menyampaikan awal kedatangan santri baru ke pesantren merupakan fase krusial.

Masa ta’aruf di pesantren tidak hanya penting bagi santri, tetapi juga bagi keluarga mereka. Bagi para santri, ini merupakan awal perjalanan di lingkungan baru, dimana mereka akan beradaptasi dengan orang tua asuh dan komunitas pesantren.

BACA JUGA: Besok Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Masjid 2025, Simak Cara Mengajukan dan Persyaratannya

Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik dalam pelaksanaan masa ta’aruf agar proses pengenalan terhadap kehidupan di pesantren dapat berjalan efektif.

Sedangkan Kasubdit Pesantren Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning Yusi Damayanti menyampaikan petunjuk juknis ini dimaksudkan agar masa ta’aruf santri baru dapat mengenalkan lingkungan pesantren.

Apa saja yang harus dikenali santri baru? Mulai dari asrama, ruang kelas, masjid, dapur hingga fasilitas penting lainnya.

Dia yakin ta’aruf semacam ini akan membantu para santri merasa nyaman dan tahu di mana harus beraktivitas.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Kosan yang Isinya 9 Muda-Mudi Mabuk Tuak

Maksud kedua, mengenalkan nila-nilai moderasi beragama, menumbuhkan budaya dan jiwa inklusif, ramah, anti kekerasan dan perundungan, anti pelecehan seksual dan menghargai harkat-martabat kemanusiaan.

Ketiga, memperkenalkan pola hidup yang bersih, sehat, dan sesuai dengan prinsip halal dalam lingkungan pesantren.

Masa ta’aruf juga bertujuan untuk membangun kedisiplinan, tanggung jawab, serta menanamkan sikap mandiri agar santri mampu berprestasi.

Keempat, menumbuhkan rasa kebanggaan di kalangan santri baru terhadap pesantren mereka. Dengan memahami nilai-nilai pesantren secara mendalam, diharapkan santri dapat mencintai serta menjaga nama baik lembaga tempat mereka menimba ilmu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait