Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak, Simbol Kepedulian Warga Sambongpari Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah jalan rusak yang menghubungkan perkampungan RW 09 Sambong Peuntas menuju Jalan Raya Gubernur Sewaka Kota Tasikmalaya, berdiri tegak sebatang pohon pisang. 

Bukan tumbuh alami, pohon itu sengaja ditanam warga sebagai penanda bahaya. Sebuah pesan sunyi, bahwa ada yang harus segera diperbaiki.

Bagi warga Kelurahan Sambongpari, pohon pisang itu bukan sekadar simbol. 

Ia menjadi peringatan bagi setiap pengendara yang melintas, agar lebih waspada terhadap ancaman yang tersembunyi di balik permukaan aspal yang mulai retak dan tergerus. 

BACA JUGA:Sayap-Sayap Patah 2 Jadi Media Refleksi dan Penguatan Mental Bagi Anggota Polres Tasikmalaya

"Kami tidak sedang protes, ini murni demi keselamatan bersama," kata Ketua RW 09, Dedi Carmedi, Selasa 13 Mei 2025.

Jalan itu menjadi nadi pergerakan warga. Setiap hari, kendaraan bermotor hingga mobil pabrik berlalu-lalang. 

Namun di balik hiruk-pikuknya, ada ancaman yang terus mengintai. 

Kontur tanah yang labil dan aliran air dari saluran Cikunten membuat jalan rentan amblas. 

BACA JUGA:Ular Water Tiger Hebohkan Parkiran Minimarket Panyingkiran Kota Tasikmalaya

“Salurannya pernah meluap, membawa lumpur setebal 40 sampai 50 sentimeter. Kami bersihkan sendiri, tapi masalah ini tak bisa selesai hanya dengan gotong royong,” terangnya.

Kekhawatiran semakin besar saat musim hujan tiba. Air yang melimpah dari Cikunten bukan hanya mempercepat kerusakan, tapi juga membahayakan rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya. 

Dedi dan warga sudah melaporkan kondisi ini ke DPUTR dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). 

Mereka berharap tindakan segera dilakukan sebelum jalan benar-benar amblas.

Sumber: