Gabungan Mahasiswa Datangi Kantor KPU Kota Banjar Terkait Seleksi Tenaga Administratif

Gabungan Mahasiswa Datangi Kantor KPU Kota Banjar Terkait Seleksi Tenaga Administratif

Sejumlah mahasiswa saat melakukan aksi di kantor KPU Kota Banjar karena tak bisa melakukan audiensi, Kamis 7 Maret 2024. istimewa--

Gabungan Mahasiswa Datangi Kantor KPU Kota Banjar Terkait Seleksi Tenaga Administratif

BANJAR, RADARTASIK.COM - Sejumlah massa mahasiswa gabungan dari GMNI, PMII dan IMM mendatangi kantor KPU Kota Banjar, Kamis 7 Maret 2024. 

Kedatangan massa mahasiswa tersebut hendak melakukan audiensi dengan ketua dan komisoner KPU namun tidak ada ditempat. 

Saat hendak memasuki dalam kantor, mereka dihadang oleh sekuriti yang berjaga dipintu masuk sehingga terjadi dorong mendorong antara keduanya. 

BACA JUGA:Viral di Media Sosial Foto Bupati Tasikmalaya Ditempeli Tulisan Tagih Bonus Atlet Porda 2022 yang Belum Cair

Koordinator aksi, Irwan Herwanto mengatakan tujuan awal kedatangan ke kantor KPU Kota Banjar agendanya audiensi dan sudah bersurat dari kemarin. 

"Namun saat di KPU tidak ada satupun yang menerima kita dan didalam kosong (tidak ada orang). Padahal ini jam kerja, dengan alasan semua lagi tugas luar kota," katanya. 

Dia menerangkan, massa ingin audiensi terkait permasalahan seleksi tenaga administratif di KPU Kota Banjar, karena ada dugaan praktik nepotisme (KKN).

Dimana ada salah seorang calon yang sudah melakukan seleksi, saat pengumuman dinyatakan tidak lolos. Namun kemudian menjadi pelamar terpilih alias lolos.

BACA JUGA:Modal Penting Stefano Beltrame untuk Hadapi Laga Persib Lawan Persija Sudah Oke: Saya Lebih Percaya Diri

"Jelas ini tumpang tindih, makanya kita datang ingin melakukan audiensi dan meminta pihak KPU mengklarifikasi serta mengevaluasi," terangnya. 

Terkait permasalahan tersebut, pihaknya mencium aroma nepotisme di KPU Kota Banjar dan daripada kantor KPU kosong lebih baik disewakan. 

"Iya kita pasang tulisan kantor KPU Kota Banjar disewakan dan segera hubungi sekretariat. Daripada kosong kita sewakan," terangnya.

Dalam aksi tersebut pihaknya sempat membawa miniatur pemakaman sebagai simbol matinya demokrasi. Terlebih KPU sebagai pihak penyelenggara telah mati nuraninya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: