Kabar Baik Buat Madu Kelulut Kampung Dumaring, Dr Wida: Sebanding dengan Madu dari Luar Negeri

Kabar Baik Buat Madu Kelulut Kampung Dumaring, Dr Wida: Sebanding dengan Madu dari Luar Negeri

Bupati Berau Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd memperlihatkan madu kelulut Kampung Dumaring saat pameran produk KUPS Pangalima Jerrung Kampung Dumaring di Rest Area Dumaring, belum lama ini.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id


Tim Embrio Food Laboratory saat meneliti dan mengambil sampel madu guna mengetahui rasa dan tingkat keasaman madu.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

Observasi langsung ke perternak dilakukan setelah sebelumnya PT Embrio Biotekindo meneliti sampel madu Kampung Dumaring yang dibawa ke Jerman.  

“Kesimpulannya, ini adalah kabar baik luar biasa buat madu kelulut Kampung Dumaring. Karena madu ini diperbandingkan dengan berbagai jenis madu yang pernah kita uji di lab, baik itu madu dari Indonesia maupun madu dari luar negeri. Ternyata Dumaring ini mempunyai madu dengan kualitas dan keaslian yang cukup baik,” ungkap Wida Winarno kepada radartasik.com.

BACA JUGA:Jadi Bintang Sampul Majalah Italia, Davide Frattesi Ungkapkan Alasan Gabung Inter Milan 

Dia menyarankan agar dilakukan sedikit perbaikan untuk memenuhi izin BPOM. “Saya yakin teman-teman di Dumaring ini bisa melakukan perbaikan tersebut,” tambahnya.

Wida merekomendasikan hal penting perbaikan yang harus dilakukan. Yakni bagaimana dengan teknologi sederhana tepat guna untuk menurunkan kadar air. 


Dr.Ir. Wida Winarno MSi (kanan) dari Tim Embrio Food Laboratory saat sesi wawancara kepada peternak lebah penghasil madu kelulut Kampung Dumaring pertengahan Desember 2023.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

Kemudian menjaga kebersihan, baik itu di sekitar rumah lebah maupun pada saat pemrosesan seperti persyaratan yang diminta oleh BPOM.

“Teman-teman di Dumaring bisa melakukan perbaikan dalam hal pemrosesan mulai dari madu itu sudah dipanen hingga penyaringan, kemudian pengemasannya dalam kemasan akhir,” saran dia. 

Disampaikan Wida, ada tiga jenis lebah penghasil madu lalimut. Pertama trigona itama, terminata dan trigona laeviceps.

Madu yang dihasilkan dari tiga jenis lebah ini bervariasi dan memiliki tingkat keasaman yang berbeda. 

Soal rasa, keberagaman jenis bunga di sekitar area budidaya di Kampung Dumaring menjadi ciri khas rasa madu tiap peternak.

”Ya ternyata perbedaan jenis bunga yang dikonsumsi (lebah), menghasilkan perbedaan rasa yang berbeda-beda juga. Juga perbedaan warna. Jadi kami pernah merasakan yang sangat asam yang jika diukur dengan PH meter atau dengan menggunakan kertas lakmus itu mendekati PH 2. Tapi ada juga yang mendekati 3,5,” terangnya.

Diakui Wida, madu kelulut Kampung Dumaring memiliki variasi rasa. 

“Rasanya sangat banyak. Dan itu sebetulnya menggambarkan madu kelulut memang cenderung agak asam, tidak terlalu manis seluruhnya. Dan sebetulnya kalau dari preferensi rasa keasamannya, itu membuat madu kelulut jadi terasa lebih segar seperti itu (madu Kampung Dumaring, Red),” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: