Bestie Banget Kaskostrad Mayjen TNI Farid Makruf dan Wakapolda Sumbar Brigjen Gupuh Setiyono
Brigjen Pol Gupuh Setiyono dan Mayjen TNI Farid Makruf -istimewa-
Mereka walau berat hati harus meninggalkan Kota Tasikmalaya pindah tugas ke tempat lain.
BACA JUGA:Membanggakan, Tokoh Perempuan Asal Tasikmalaya Ini Masuk Daftar 100 Wanita Berpengaruh Dunia Lagi
Hebatnya rasa cinta ke Tasikmalaya, FPT tidak dibiarkan. Mereka sepakat merawat daei jauh.
Agar FPT sebagai miniatur kebhinekaan dan toleransi tetap hidup di Tasikmalaya, mereka estafet ke yuniornya yang menggantikan jabatannya.
Di Brigif 13 Galuh Rahayu estafet ketua FPT dipegang Kolonel Inf Bangun Nawoko, Kolonel Inf Windiyanto.
Kolonel Windiyanto ada penugasan selama 1 tahun ke Papua. Dia delegasikan Plg ketua FPT kepada Wahyu Purnama kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya.
Era Wahyu Purnama gagasan besar kolaborasi BI, Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya serta FPT sukses dengan event Tasik Creative Festival (TCF).
TCF yang digelar di sepanjang jalan HZ Mustofa berlangsung hingga 3 tahun berturut-turut. Wahyu Purnama saat itu berupaya menstimulasi pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya via event besar TCF.
Wahyu Purnama dan anggota FPT pun mendorong program Tasik Sedekah menjadi program Baznas Kota Tasikmalaya.
Konsepnya dengan membiasakan warga Kota Tasikmalaya sedekah Rp 2.000 per bulan.
BACA JUGA:Mantan Danbrig 13 Galuh Jadi Kepala Staf Kostrad, Ini Perjalanan Karier Mayjen TNI Farid Makruf
BACA JUGA:Anak-Anak Tiongkok Utara Terserang Undefined Pneumonia, Indonesia Siaga
Uang sedekah Rp 2.000 per keluarga itu dihimpun Baznas Kota Tasikmalaya. Asumsinya saat itu kalau berhasil mengedukasi 100.000 keluarga saja bersedekah Rp 2.000 per bulan, maka terhimpun dana Rp 200 juta per bulan.
Dana itu disalurkan untuk membantu fakir miskin dan anak yatim piatu. Bentuknya mulai tambahan modal usaha, beasiswa, pemberian makanan tambahan untuk balita kurang gizi, bedah rumah tidak layak huni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
