2 Tanda Haji Mabrur dan Fadillah Idul Adha Ternyata Begini

“Adapun  kalau bertambahnya rezeki , dimudahkan usaha-usahanya, itu hanyalah keberkahan dan fadilah dari kemabruran hajinya,” terangnya.

BACA JUGA:2 Pantai di Pangandaran yang Bisa untuk Berenang, Ini Pantainya

Selain berhaji, di bulan Dzulhijjah kata Ustadz Nasrullah Lc,SH, juga ada perayaan Idul Adha yang ditandai dengan pelaksanaan sholat sunat Ied dan memotong hewan kurban bagi yang mampu.

Idul Adha tandasnya, merupakan gabungan antara fidaul murfarhan. Antara suka cita dan pengorbanan.

Sesuai dengan namanya Idul Adha terdiri dari dua kosa kata dalam bahasa Arab.

Pertama Ied berasal dari kata 'ada yaudu 'idan waudatan yang artinya terulang-ulang terus. Sebuah tradisi yang dijaga dan dilestarikan terus menerus kekal abadi sampai nanti hari kiamat.

BACA JUGA:Jasa Marga Siapkan Strategi Hadapi Peningkatan Volume Lalu Lintas Libur Iduladha 2023

Kosa kata yang kedua Al Adha yang berarti pengorbanan.

Maka dua kosa kata ini memberi arti  momentum sebuah pengorbanan dan sebuah suka cita.

Suka cita yang dimaksud agar Idul Adha menjadi aura positif, energi positif bagi siapapun yang menemui hari tersebut.

Bagi yang sedang sakit harus lebih optimistis dengan kedatangan Idul Adha.

Bagi yang sedang diberi kesusahan materi harus lebih optimistis dan yakin kepada Allah. 

Mereka yang sedang kekurangan ataupun kesulitan dalam hidupnya hendaknya hari Idul Adha merasa lebih optimistis, lebih tawakal dan merasa lebih yakin kepada Allah SWT.

Karena Allah tidak menurunkan satu kesulitan kecuali diiringi dua kemudahan yang menyertainya. Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan. 

“Itu artinya di setiap kesulitan kita selalu Allah sertakan dua solusi, dua kemudahan untuk kita melalui kesulitan tersebut. Fa innama'al usri yusro, innama al usri yusro,” ujarnya.

Sumber: