Pengertian Stunting dan Ciri Stunting Harus Terus Disosialisasikan
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Fikom Unisba Prof Dr Atie Rachmiatie.-Istimewa-
BACA JUGA: Pj Wali Kota Tasikmalaya Minta Seluruh ASN Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting
Nantinya, mereka dilatih menjadi content creator. Membuat video seperti Reels, Short Story di media sosial YouTube, Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan lain-lain.
”Video tentang pencegahan stunting. Nanti ada pemilihan content creator terbaik. Kita berikan awards,” ujar Atie.
Atie menegaskan, pengertian stunting dan ciri stunting harus terus disosialisasikan. Agar masyarakat memahami dan terlibat dalam pencegahan stunting maupun penanganan stunting.
Mengenai penanganan stunting, menurut dia, Fikom dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba akan ikut turun ke wilayah yang ada kasus stunting.
BACA JUGA: Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto Kejar Target Tahun 2024 Zero Stunting
”Ada kelurahan percontohan untuk pencegahan stunting. Waktunya selama 6 bulan. Kami akan memberi treatment pencegahan stunting secara medis,” ujar Atie.
”Di antaranya pemberian protein kepada anak. Rekayasa lingkungan sebagai penyedia makanan bergizi,” tambah pakar komunikasi yang juga owner rumah makan Bale Balong ini.
FGD ini, lanjut Atie, mengundang pihak-pihak yang terkait langsung secara teknis dalam penanganan stunting di Kota Tasikmalaya. Seperti Dinas Kesehatan, IDI Kota Tasik, dokter anak, persatuan ahli gizi dan media.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: