Perbincangan 4 Jenderal Terkait Senjata Bharada E dalam Kasus Polisi Tembak Polisi
Dirinya juga menyoroti kemampuan Bharada E dalam kasus polisi tembak polisi yang mahir menembak.
”Kan seorang Bharada, masak sudah mahir menembak? Begitukan pernyataannya? Tapi yang saya dengar sendiri dari komandannya. Bharada E ini memang seorang penembak jitu, ya jadi pantas saja,” katanya.
Ito Sumardi menilai wajar jika seorang ajudan petinggi Polri dibekali senjata apalagi dengan ancaman kejahatan yang begitu besar saat ini.
”Saya ini juga pernah menjadi ajudan ya, senjata saya dulu itu revolver, sekarang kejahatannya meningkat, jadi ancaman besar, senjata juga diganti,” ujarnya.
BACA JUGA: Komnas Perempuan Ikut Pantau Laporan Istri Kadiv Propam Soal Dugaan Pelecehan oleh Brigadir J
Ito menjelaskan hal tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai Kapolda hingga Kabareskrim yang selalu didampingi oleh ajudan.
”Nah jadi pertanyaannya Tamtama diberi glock, itu tidak ada masalah, yang penting itu kan pertanggung jawabannya. Memang sangat jarang seorang Bharada itu mendampingi pimpinan, pasti Bharada E ini adalah orang terpilih,” tegasnya.
Ronny F Sompi menambahkan seorang polisi yang sudah memegang senjata api ini tentu sudah dilakukan seleksi dengan ketat, baru direkomendasikan untuk memegang senjata api.
BACA JUGA: Istri Kadiv Propam Laporkan Brigadir J Atas Kasus Upaya Pencabulan dan Pengancaman dengan Kekerasan
”Tapi intinya, tim yang dibentuk Kapolri bisa mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Seperti ketahui, peristiwa baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga Jakarta Selatan Jumat 8 Juli 2022 mengungkap jenis senjata api (senpi) yang digunakan kedua pihak.
Namun belum dijelaskan pemilik pistol yang digunakan menembak Brigadir J.
Polisi baru mengungkap jenis pistol yang digunakan Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat insiden baku tembak tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: