Kades Nagrog Cipatujah Ingin Ada Warganya Jadi TNI, Kini Wilayahnya Bukan Lagi Desa Terisolir

Kades Nagrog Cipatujah Ingin Ada Warganya Jadi TNI, Kini Wilayahnya Bukan Lagi Desa Terisolir

Radartasik, KABUPATEN TASIKMALAYA – Tuntasnya pembangunan Jembatan Siliwangi 7 di Desa Nagrog Kecamatan Cipatujah, sekaligus memupus desa ini sebagai desa terisolir. Jembatan gantung yang dibangun Kodim 0612 Tasikmalaya, memberikan harapan baru untuk masyarakat.

Desa yang memiliki lebih kurang 4.500 jiwa itu, berada di Selatan Kabupaten Tasikmalaya. Aktivitas dan usaha masyarakat mengandalkan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan. 

Di desa yang memiliki enam kedusunan itu, memiliki 4 sarana pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya ada satu sekolah.


pembangunan jembatan gantung di Desa Nagrog Kecamatan Cipatujah. Pen Kodim 0612 Tasikmalaya--

“Kalau lulus SMP, anak-anak di desa kami harus ke desa lain atau ke kecamatan lain. Jaraknya lumayan. Harus menempuh sekitar satu jam bahkan sampai satu setengah jam,” ungkap Kepala Desa Nagrog, Eji Risandi kepada radartasik.disway.id, tadi malam.

BACA JUGA:Pembangunan Jalan di Selatan Disoal

Kendati begitu, minat belajar dan sekolah dari anak-anak di desanya cukup tinggi. “Alhamdulillah banyak sarjana juga. Kalau jumlahnya saya belum tahu pasti. Tapi lumayan banyak,” ulasnya.

Para lulusan sarjana, ada yang sudah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Beberapa di antaranya di desa dan mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

“Yang jadi ASN tugasnya di Kota Tasik. Beberapa lainnya sekarang mengelola Bumdes. Direktur dan bagian personalia, juga sarjana. Sebagian bekerja di luar kota,” kata dia.

BACA JUGA:Pembangunan Jalan Lingkar Utara Mangunreja-Singaparna-Padakembang Terhambat Ini.. 

Tantangan terberat di wilayahnya yakni infrastruktur. Mulai akses jalan dan jembatan. Di Desa Nagrog kini sudah ada dua jembatan. Dua-duanya baru dibangun dan bisa dilalui. Sekalipun dengan kendaraan roda dua. 

“Jadi sekarang desa kami ini tidak lagi terisolir. Akses jembatan sudah bisa dilewati. Anak-anak bersekolah ke desa lain bisa mengakses dengan cepat,” kisah dia.

Sebelum dibangunnya Jembatan Siliwangi 7, anak-anak sekolah tingkat SMA dan SMK harus ke kecematan lain. Jaraknya cukup jauh, menghabiskan waktu sampai satu setengah jam.

“Kan di lingkungan kami belum ada SMA atau SMK. Jadi harus ke kecamatan lain,” sebut dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: