Kisah Sedih Korban Longsor di Tasikmalaya yang Siang Kepanasan Malam Kedinginan di Tenda Pengungsian

Kisah Sedih Korban Longsor di Tasikmalaya yang Siang Kepanasan Malam Kedinginan di Tenda Pengungsian

Korban longsor di Tasikmalaya masih berada di tenda pengungsian pada Rabu 3 Juli 2024.-Ujang Nandar/Radartasik.com-

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mendirikan tenda-tenda pengungsian.

Tenda-tenda tersebut untuk menampung warga Kampung Cikadongdong Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menjadi korban longsor di Tasikmalaya.

Bencana longsor melanda Kampung Cikadongdong pada Sabtu 29 Juni 2024 sekitar pukul 01.00. Sebelumnya, kampung tersebut diguyur hujan sangat lebat.

Pantauan Radartasik.com, lokasi tenda pengungsian berjarak sekitar 20 meter dari rumah mereka yang terdampak longsor.

BACA JUGA: Kondisi Terkini Korban Longsor di Tasikmalaya, Relokasi Tunggu Kajian BPBD

Terdapat tiga tenda pengungsi di lapangan voli yang tidak jauh dari Jalan Raya Tasikmalaya - Garut tersebut. Dua tenda pengungsi. Satu tenda pelayanan kesehatan.

Sudah tiga malam, belasan korban longsor harus tidur beralaskan kayu di dalam tenda darurat. Di tenda pengungsian, mereka merasa siang kepanasan malam kedinginan.

”Muhun di tilaman ku kai (Iya dialasi kayu, Red) karena ketika hujan turun air mengenang,” kata Rohamah kepada Radartasik.com di lokasi pengungsian.

Wanita berusia 57 tahun ini merupakan salah satu korban longsor. Seluruh bangunan dan isi rumahnya habis tergusur longsor.

BACA JUGA: Membandel, Tim Gabungan Kembali Segel Bangunan di Cilawu karena Digunakan Tempat Ibadah Jemaat Tertentu

Dia sudah tidak sabar ingin punya rumah lagi. Hanya saja dirinya tidak berdaya tidak memiliki lahan dan uang untuk membangun rumah.

Saat ini ia berharap bantuan untuk memiliki rumah seperti sebelum terjadi longsor. ”Saat ini harapan saya ada bantuan rumah karena rumah saya habis terbawa tanpa tersisa,” kata dia.

Kalau lahan lama tidak bisa lagi dijadikan tempat tinggal, dia mengaku siap direlokasi asal mendapat bantuan lahan dan biaya membangun rumah baru.

”Karena untuk membangun sendiri saya tidak punya uang. Lahannya pun saya tidak punya. Kecuali sawah sedikit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: