Pengacara Muda ini Kandidat ke-10 yang Siap Mendampingi Muhammad Yusuf di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya
Muhammad Nauval Putra saat menerima berkas pendaftaran Bacawawalkot dari Tim Pilkada DPD PAN Kota Tasikmalaya, Selasa 25 Juni 2024. rezza rizaldi / radartasik.com--
- Asep Saepuloh (Pengusaha).
- Deni Sagara (Mantan Wabup).
- Muhammad Nauval Putra (Pengacara).
Dari 10 nama tersebut, Nauval adalah kandidat termuda. Usianya baru berusia 27 tahun. Dia pun mengaku siap maju di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya dari PAN untuk menjadi pendamping Muhammad Yusuf.
"Pertemuan ini adalah bagian dari silaturahmi politik saya. Mengapa saya memilih PAN, karena darah dan ideologi saya adalah PAN. Saya lahir dari keluarga deklarator PAN Kota Tasikmalaya," ujarnya usai silaturahmi.
"Sehingga langkah ini adalah salah satu jalan untuk menjempit takdir. Sehingga saya ingin maju mewakafkan diri untuk Kota Tasikmalaya," sambungnya.
Dirinya ingin menjadi pemimpin di Kota Tasikmalaya karena termotivasi perkembangannya saat ini. Sehingga ada tantangan di mana Kota Tasikmalaya saat ini membutuhkan kolaborasi pemimpin berpengalaman dengan yang muda.
"Kolaborasi ini kan dilakukan juga di tingkat pusat (Prabowo-Gibran, Red). Kenapa tidak di daerah juga. Saya sudah lama berkomunikasi dengan Tim Deks. Termasuk saya juga dari kecil sudah mengikuti langkah politik dan cita-cita ayah saya," tambahnya.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Banjar Lakukan Musyawarah Tertutup Soal Sengketa KPU dengan Bakal Calon Perseorangan
Jelas dia, saat ini PAN memang telah berkoalisi dengan Golkar dan sepakat bahwa yang menjadi Bacawalkot-nya adalah Muhammad Yusuf. Dirinya pun mengaku siap menjadi pasangannya jika takdir dan jodoh mempersatukannya.
"Insya Allah saya siap menjadi pendamping Pak Yusuf kalau takdir dan memang jodohnya. Yang pasti saya siap maju mendampinginya," jelasnya.
Juru Bicara Tim Pilkada DPD PAN Kota Tasikmalaya, Trisna Sanjaya menuturkan, Nauval adalah kandidat ke-10 yang melakukan silaturahmi dengan pihaknya dan menjadi penutup dari proses penjaringan Kandidat Bacawawalkot.
"Mudah-mudahan ini adalah penutup proses penjaringan di kita. Proses berdasarkan MoU dengan Golkar kita tetap jalankan. Walaupun berkembang ada upaya DPW menyodorkan Z1 tapi sudah ditekankan bahwa hal itu tak akan dijadikan agenda di tingkat DPD, karena belum ada surat resmi dari DPP dan tetap menjaga koalisi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: