Awal Puasa Mungkin Berbeda, Idul Fitri Akan Sama, Simak Penjelasan Ketua BHR Daerah Kota Tasikmalaya
Ketua BHR Daerah Kota Tasikmalaya KH Cecep Nurholis MPdI-Istimewa-
Kedua, dengan titik markaz Pantai Sindangkerta, Cipatujah, ijtima terjadi pada hari Selasa Legi tanggal 9 April 2024 pukul 01:23:10,29 WIB.
Ketiga, pada hari Selasa Legi tanggal 9 April 2024, matahari terbenam pada pukul 17:48:40,77 WIB.
BACA JUGA: Mobil Irit BBM Pilihan Mobil Bekas Harga 60 Jutaan yang Nyaman Untuk Jalan Luar Kota
Keempat, beberapa kondisi hilal pada saat matahari terbenam di antaranya umur hilal 16 jam 25 menit 30,48 detik, ketinggian hilal (bulan baru) 6 derajat 12 menit 7,8 detik di atas horizon, sudut elongasi 8 derajat 33 menit 4,84 detik dan azimuth hilal berada di posisi 283 derajat 41 menit 30,21 detik.
Dihubungi melalui ponselnya, Ketua BHR Daerah Kota Tasikmalaya KH Cecep Nurholis MPdI menerangkan dari hasil penghitungan yang dilakukan oleh tim ahli tersebut diprediksi terjadi perbedaan dalam memulai puasa Ramadan.
”Jika mengacu pada Kriteria Imkanur Rukyat sesuai standar MABIMS bahwa ketinggian hilal minimal 3 derajat, umur hilal minimal 8 jam dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat, maka kondisi hilal pada tanggal 10 Maret 2024 belum memenuhi kriteria sehingga tanggal 1 Ramadan 1445 Hijriyah sebagai hari pertama puasa Ramadan akan jatuh pada hari Selasa Pon tanggal 12 Maret 2024,” terangnya.
Lebih lanjut, KH Cecep yang juga menjabat Kasubag Tata Usaha pada Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya ini juga menjelaskan mungkin saja ada yang memulai puasa Ramadan lebih dahulu.
BACA JUGA: Inilah 3 Mobil Irit BBM Terbaik di Harga 50 Jutaan yang Siap Jalan Jauh
“Sedangkan menurut Kriteria Wujudul Hilal seperti yang dipedomani oleh rekan-rekan warga Muhammadiyah bahwa harus sudah terjadi ijtima, kemudian ijtima itu terjadi sebelum matahari terbenam dan hilal sudah wujud di atas ufuk (horizon, Red), maka kondisi hilal pada tanggal 10 Maret 2024 itu sudah memenuhi kriteria sehingga 1 Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada hari Senin Pahing tanggal 11 Maret 2024. Karena itulah kiranya rekan-rekan warga Muhammadiyah akan memulai puasa Ramadan lebih dahulu,” jelasnya.
Menanggapi perbedaan yang mungkin terjadi ini, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Khoeriyah Bantarsari, Bungursari ini berharap agar semua pihak saling menghormati dan tidak saling menyalahkan satu sama lain.
”Kita hargai perbedaan yang ada, karena perbedaan di tengah-tengah umat itu bias mendatangkan rahmah. Argumen kedua-duanya bisa dipertanggungjawabkan, kok. Kita sama-sama fokus saja pada kewajiban kita untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik, termasuk berbagai macam ibadah lainnya,” harapnya.
Ditanya mengenai hasil hisab untuk awal Syawal 1445 Hijriyah, KH Cecep menduga kuat bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah akan jatuh pada hari yang sama tanpa perbedaan.
”Dari hasil hisab kita bisa simpulkan bahwa menurut kriteria Imkanur Rukyat maupun kriteria Wujudul Hilal sudah terpenuhi, sehingga 1 Syawal 1445 Hijriyah akan jatuh pada hari Rabu Pahing tanggal 10 April 2024,” terangnya.
”Semoga Allah SWT memberkati kita semua, mempertemukan kita dengan bulan suci Ramadan, memberi kekuatan dan kesabaran kepada kita untuk beribadah dengan baik dan akhirnya bertemu dengan Idul Fitri dalam keadaan suci bersih dari noda dan dosa,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: