Petani di Pasir Batang Dilatih Budidaya Ubi Jalar, Wujudkan Desa Tanggap Bencana

Petani di Pasir Batang Dilatih Budidaya Ubi Jalar, Wujudkan Desa Tanggap Bencana

Tim Pengabdian Masyarakat Poltekes Kemenkes Tasikmalaya usai pelatihan budidaya ubi jalar di Desa Pasir Batang Kecamatan Manonjaya.-Foto: istimewa-

BACA JUGA:Aparat Desa dan Masyarakat Pangandaran Dilatih Universitas Siliwangi Soal Optimalisasi Retribusi Pariwisata

Senyawa ini merupakan senyawa antioksidan dan provitamin A. Daging umbi yang berwarna ungu kaya antosianin yang juga senyawa antioksidan. 

Sari ubi jalar dengan kandungan senyawa anti oksidan dapat dijadikan media fermentasi untuk bakteri probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Gabungan beberapa nutrisi yang bermanfaat tersebut dapat menjadikan produk pangan fungsional yang andal.

“Budidaya ubi jalar merupakan pilihan yang tepat untuk bercocok tanam karena cukup mudah dalam perawatannya dan tidak tergantung pada musim dalam penanamannya. Selain itu, peluang usaha budi daya ubi ini juga masih besar karena semakin banyaknya kebutuhan yang memanfaatkan bahan dari umbi-umbian,” tambahnya

Nunung menambahkan ada tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia, diantaranya adalah ubi jalar warna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas yang tinggi.

BACA JUGA:Aparat Desa dan Masyarakat Pangandaran Dilatih Universitas Siliwangi Soal Optimalisasi Retribusi Pariwisata

Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain Cilembu, Ibaraki, Lampeneng, Georgia, Borobudur, Prambanan, Mendut, dan Kalasan. Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang bersuhu lembab dan panas.

Suhu ideal untuk tanaman ubi jalar adalah pada 21-27 derajat celcius dengan curah hujan 750-1500 mili meter per tahun. Selain itu, untuk menghasilkan produksi yang maksimal, ubi jalar memerlukan penyinaran matahari yang lama yaitu sekitar 11-12 jam sehari.

Kecamatan Manonjaya adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan terletak ke arah timur dengan jarak 11 km dari ibu kota kabupaten, luas wilayah Kecamatan Manonjaya adalah 3.941 Hektar, terdiri dari Lahan Non Pertanian 650 hektar.

Lahan Pertanian Sawah seluas 1.011 hektar dan Lahan Pertanian Non Sawah 2.280 hektar, keadaan alam datar dan berbukit dengan ketinggian rata-rata 292 meter dari permukaan laut, Koordinat 07.35 derajat lintang selatan serta 108.31 derajat bujur timur. Memiliki suhu rata-rata antara 20-30 derajat celcius.

BACA JUGA:Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto Lantik Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya (2021), ada sepuluh besar penyakit yang ditangani oleh Puskesmas Kecamatan Manonjaya salah satunya penyakit saluran pencernaan yaitu dispepsia. Probiotik dengan bahan alternatif ubi jalar dapat menjadi salah satu cara penanganan penyakit saluran pencernaan terutama dyspepsia,” tambah Nunung.

Selain itu, kata Nunung, wilayah di Kecamatan Manonajaya salah satu wilayah yang rawan terjadinya bencana alam.

Melalui budidaya ubi jalar ini diharapkan dapat menjadi sumber bahan makanan alternatif bagi masyarakat bila terjadi bencana alam apa pun.

“Melalui pembentukan desa tanggap bencana ini, tidak hanya tanggap dari penanggulangan bencana namun juga tanggap terhadap sumber bahan makanan yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai gizi yang tinggi,” ungkapnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber