Posisi Dirut Asal Tasikmalaya? Menteri BUMN Rombak Direksi Pertamina

Posisi Dirut Asal Tasikmalaya? Menteri BUMN Rombak Direksi Pertamina

Menteri BUMN rombak direksi Pertamina tidak termasuk posisi dirut asal Tasikmalaya Nicke Widyawati.-PT Pertamina-

Pendapatan Pertamina juga melejit. Tahun 2022 mencapai USD 84,89 miliar atau sekitar Rp 1.262 triliun atau naik hingga 48% dibanding tahun sebelumnya yang hanya USD 57,5 miliar.

Kinerja keuangan konsolidasian tahun 2022 telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2022 yang berlangsung di Jakarta pada Selasa 6 Juni 2023.

RUPS Tahunan juga telah mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2022 (Audited), dengan Tingkat Kesehatan Perusahaan sebesar 93,95 atau kategori sehat (AA).

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, EBITDA Pertamina secara konsolidasi juga naik menjadi USD 13,59 miliar atau naik 47% dibanding tahun 2021 sebesar USD 9,26 miliar.

BACA JUGA: Arrigo Sacchi Ungkap Alasan Paolo Maldini Tidak Menghadiri Pemakaman Silvio Berlusconi

”Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Kita bisa membukukan nett profit USD 3,81 miliar," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam acara Media Briefing Capaian Kinerja Pertamina 2022 di Grha Pertamina, Selasa 6 Juni 2023.

Nicke menambahkan apa yang dicapai selama tahun 2022 merupakan buah dari fondasi perusahaan yang terus diperbaiki sehingga semuanya memberikan kontribusi bagi perseroan.

”Tentu saja ini bukan akhir pencapaian tapi merupakan awal pencapaian,” imbuh perempuan asal Tasikmalaya ini.

Nicke menjelaskan peningkatan pendapatan perseroan tidak hanya ditopang oleh kenaikan lifting dan produksi migas serta penjualan produk.

BACA JUGA: Rencana Pembangunan Tol Getaci Berlanjut, Diprioritaskan Hingga Ciamis

Pertamina juga sukses melakukan terobosan dalam mengoptimalkan biaya. Cost optimization pada periode 2021 – 2022 telah berkontribusi pada penghematan hingga mencapai USD 3.273 juta.

Kinerja keuangan juga sebanding lurus dengan kinerja keberlanjutan yang juga telah membuahkan pencapaian positif.

Pertamina berhasil meraih posisi nomor 2 secara global dalam sub-industri Integrated Oil & Gas oleh Sustainalytics dengan skor ESG sebesar 22,1 di Oktober 2022 atau mengalami peningkatan dari skor 28,1 sebelumnya.

Dengan peningkatan signifikan kinerja keuangan dan operasional sepanjang tahun 2022, Pertamina kembali mengukuhkan posisinya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 dan menempati peringkat 223 atau naik dari sebelumnya peringkat 287.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: