Waduh Penduduk Kota Tasik ’Dikuasai’ ABG, Usianya 15-19 Tahun

Waduh Penduduk Kota Tasik ’Dikuasai’ ABG, Usianya 15-19 Tahun

Sejumlah anak-anak mengikuti giatkan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tasik yang saat ini penduduknya ‘dikuasai’ ABG.-Foto:tangkapanlayar/dok kominfo kota tasik-

Waduh Penduduk Kota Tasik ’Dikuasai’ ABG, Usianya 15-19 Tahun

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya berdasarkan data yang ada pada Rencana Pembangunan Daerah Kota Tasik Tahun 2023-2026 adalah 716.155 jiwa atau orang.

Dari jumlah tersebut penduduk kota tasik dikuasai ABG yang jumlahnya 61.616 jiwa atau orang dengan kisaran usia 15-19 tahun.

Diurutan kedua dengan rentang usia 10-14 tahun, penduduk Kota Tasik dikuasai ABG dengan jumlah 61.465 orang atau jiwa.

Diurutan ketiga dengn rentang usia 20-24 tahun, penduduk Kota Tasik berjumlah 60.110 orang atau jiwa.

BACA JUGA:Debut Kedua Bersama Timnas Indonesia, Rafael Struick Siap Tampil Lawan Argentina, 'Akan Menjadi Laga Sulit'

Sedangkan diurutan ke empat rentang usia 25-29 tahun penduduk Kota Tasik 58.544 orang atau jiwa dan diurutan ke lima rentang usia 30-34 tahun penduduk Kota Tasik 56.926 orang atau jiwa.

Tidk hanya itu saja usia penduduk Kota Tasik rentang 0-4 tahun juga cukup bsar ad di angka 60.765 orang atau jiwa. Sedangkan rentang usia 5-9 tahun berada di angka 56.084 orang.

Dengan tingginya penduduk Kota Tasik di usia ABG sehingga Kota Tasik ‘dikuasai’ ABG membuktikan bahwa bonus demogafi telah terjadi di Kota Tasik.

Selain itu. Dapat kita lihat juga bila penduduk Kota Tasik adalah usia produktif yang dapat dijadikan potensi besar dalam membangun Kota Tasik. 

BACA JUGA:Mobil APV Terjang Kantor Polsek di Ciamis, Tiga Kendaraan Tabrakan Beruntun

Indonesia diperkirakan mendapatkan bonus demografi sekitar tahun 2020 hingga 2030. Pada periode tersebut, sebagian besar populasi Indonesia berada dalam rentang usia produktif, yaitu antara 15 hingga 64 tahun.

Pada tahun 2020, sekitar 67% dari total penduduk Indonesia berada dalam kelompok usia produktif.

Namun, perlu dicatat bahwa bonus demografi bukan hanya tentang persentase penduduk usia produktif, tetapi juga terkait dengan kualitas tenaga kerja, akses pendidikan, kesehatan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: