Waduh Penduduk Kota Tasik ’Dikuasai’ ABG, Usianya 15-19 Tahun

Oleh karena itu, pemanfaatan potensi bonus demografi perlu didukung oleh kebijakan dan upaya yang tepat dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BACA JUGA:Warga Kota Tasik Turut Berbangga, Mantan Kapolres Tasikmalaya Kota Mendapat Promosi Bintang 3

Sekarang, dengan mencapai tahun 2023, Indonesia masih berada dalam jangka waktu bonus demografi tersebut.

Namun, perkiraan persisnya untuk kapan bonus demografi akan mencapai puncaknya dan berakhir dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor demografis dan kebijakan yang berlaku di masa depan.

Bonus demografi merujuk pada keadaan di mana suatu negara memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non-produktif (anak-anak dan orang tua).

Bonus demografi dapat memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

BACA JUGA:Arrigo Sacchi Ungkap Alasan Paolo Maldini Tidak Menghadiri Pemakaman Silvio Berlusconi

Dalam situasi bonus demografi, jumlah tenaga kerja yang aktif akan meningkat secara signifikan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Lebih banyak orang yang masuk ke pasar kerja berarti lebih banyak pendapatan yang dihasilkan, meningkatkan konsumsi dan permintaan domestik.

Hal ini dapat mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja baru, membantu meningkatkan standar hidup penduduk dan mengurangi kemiskinan.

Untuk mengoptimalkan bonus demografi, penting untuk memperhatikan faktor-faktor berikut:

BACA JUGA:Pelukan Mantan Kapolres Tasikmalaya Kota Saat Turun ’TR’ Geser ke Bogor

Pendidikan dan Pelatihan: 

Investasi dalam pendidikan dan pelatihan menjadi kunci penting. Meningkatkan kualitas pendidikan dan penyediaan pelatihan kerja akan membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang lebih baik, dan mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kesehatan dan Kesejahteraan: 

Sumber: