Best Practice Panitia Kurban Perumahan Cikunten Indah

Best Practice Panitia Kurban Perumahan Cikunten Indah

Best practice Panitia Kurban Perumahan Cikunten Indah.-Radartasik.com-

BACA JUGA: WASPADA! Jangan Kerjakan 2 Amalan Sederhana Ini Jika Mau Berkurban Saat Lebaran Idul Adha

”Sebagai penghargaan atas kemampuannya, kami beri uang lelah sekedarnya dari dana operasional panitia,” ungkapnya.

Dalam mengelola hasil sembelihan Abah —sapaan akrabnya— menguraikan slesai dicincang, tetap dipisahkan dagingnya per ekor sehingga satu sama lain tidak tercampur.

Selanjutnya dibagi menjadi tiga bagian. Dua bagian dibagikan kepada masyarakat. Satu bagian lagi diserahkan kepada pekurban untuk disedekahkan kepada sesama pekurban.

Agaknya panitia menerapkan pola saling sedekah. Kelompok 1 menyedekahkan daging kurbannya kepada kelompok 2. Kelompok 2 menyedekahkan daging kurbannya kepada kelompok 3 dan seterusnya sampai kelompok 10 mensedekahkan daging kurbannya kepada kelompok 1.

BACA JUGA: Hebat Langsung Bersinar, Ini Profil Hebat 2 Pemain Pinjaman Persib, yang Sudah Tak Asing Lagi di Jawa Barat

”Dengan begitu, para pekurban tetap dapat bagian daging kurban, tetapi bukan dari hewan kurbannya sendiri,” urai guru senior di SMPN 1 Jamanis ini.

Mengenai kulit hewan kurban, panitia tidak mencincangnya dengan pertimbangan kemanfaatan. 

”Kulitnya kami serahkan seutuhnya kepada warga masyarakat melalui Ketua RW. Selanjutnya oleh Ketua RW dijual atau diapakan, itu sudah lepas dari tanggung jawab kami sebagai wakil pekurban,” paparnya.

”Meskipun beberapa ustadz dan tokoh di lingkungan kami masih mempertanyakan teknis seperti ini, tetapi inilah yang menurut kami lebih aman tanpa melabrak aturan syariah Islam dan mudah-mudahan maslahat bagi semua,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: