Sapi Pasundan, Ras Sapi Lokal Jawa Barat yang Potensial Hasilkan Daging Sapi Premium

Sapi Pasundan, Ras Sapi Lokal Jawa Barat yang Potensial Hasilkan Daging Sapi Premium

Keunggulan sapi pasundan, ras sapi lokal Jawa Barat.-Foto: Tangkapan layar Instagram/@dkpp_jabar-

RADARTASIK.COMSapi pasundan atau yang dikenal dengan sebutan Sapi rancah, Sapi kacang atau Sapi pesisir adalah ras Sapi lokal Jawa Barat. 

Sapi ini merupakan hasil persilangan antara berbagai ras sapi, termasuk sapi jawa, sapi madura, sapi sumba ongole dan bos sundaicus atau dikenal juga dengan banteng atau sapi bali.

Hewan ternak dari tanah Sunda ini telah beradaptasi dan disesuaikan dengan lingkungan Jawa Barat selama lebih dari sepuluh generasi.

Sapi pasundan tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat, seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Indramayu, dan Purwakarta.

BACA JUGA: Gerakan Stretching yang Efektif Mengatasi Nyeri Otot Dalam Waktu Singkat

Sapi ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat, membantu dalam pertanian dan menjadi sumber modal yang berharga. 

Karakteristik Fisik dan Keunikan

Ciri-ciri sapi pasundan dari penampilan fisik terdapat beberapa ragam, ada yang berpunuk atau bergumba ada yang tidak, ada yang mempunyai gelambir dan ada juga yang tidak. 

Ciri khas lainnya adalah memiliki warna tubuh yang dominan, seperti merah bata, bungalan, atau pinggala, dengan hidung dan ekor berwarna hitam.

BACA JUGA: Dijamin Betah, Ini 5 Destinasi Wisata Kabupaten Bandung yang Terbaik dan Terpopuler, Cocok untuk Healing

Ada juga pola putih pada bagian selangkangan dan kaki bawah, serta garis belut atau garis punggung memanjang dengan warna yang lebih tua. 

Sapi pasundan dikenal karena karakteristiknya yang unik dan kualitas dagingnya yang unggul, memiliki persentase karkas yang lumayan besar, yaitu sekitar 50%, dengan berat potong yang berkisar antara 300 hingga 350 kilogram. 

Sapi ini mampu menghasilkan daging berkualitas premium, yang banyak dicari di industri daging.

Adaptasi dan Ketahanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: