Kasus Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut di Kota Tasik punya Riwayat Komplikasi Gangguan Kesehatan
RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.-dok/ Radar Tasikmalaya-
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari membenarkan adanya 1 kasus anak meninggal akibat gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI).
Balita berusia 11 bulan tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Sabtu 29 Oktober 2022.
"Kasus itu bukan hanya gagal ginjal akut saja. Tapi pasien ada riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sama prematur. Jadi komplikasi penyakitnya," paparnya, Senin malam 31 Oktober 2022.
Diakui dia, RSUD belum sepenuhnya mampu merawat pasien dengan riwayat penyakit komplikasi, sehingga dirujuk ke RSHS, Bandung.
BACA JUGA: Dinkes Kota Tasik Temukan 1 Kasus Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut
“Kalau pasien tersebut hanya Gagal Ginjal Akut (GGA) saja, RSUD bisa merawatnya. Kasus gagal ginjal akut ini ada grade-gradenya. Kalau pasien ini (balita Cipedes yang meninggal dunia, Red) kadar ureumnya sudah luar biasa tinggi hampir 600-900," terangnya.
Jadi, beber dia, adanya penyakit penyerta lain itu yang membuat pasien tersebut harus dirujuk ke RSHS, Bandung. Bahkan saat lahir, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit komplikasi atau memiliki riwayat komplikasi gangguan kesehatan.
"Pasien masuk kasus gangguan ginjal akut secara mendadak karena ada penyakit penyerta lainnya. Jadi dari awal kondisi pasiennya dalam kondisi tidak baik," bebernya.
Dia menambahkan, hal itu dapat terpantau juga karena ada data pemeriksaan dari puskesmas.
BACA JUGA: Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut di Kota Tasik, Kadinkes: Bisa Saja Ada Faktor Penyebab Lain
"Awalnya pasien ada keluhan sesak napas, kemudian pilek dan kesadarannya menurun. Penyakit ini sebenarnya sangat spesifik, biasanya dengan yang diderita lanjut usia. Tapi entah kenapa ini diderita anak-anak," tambahnya.
Disinggung bagaimana kesiapan RSUD jika timbul kasus serupa dengan jumlah banyak, pihaknya tak menyediakan ruangan khusus karena penyakit tersebut bukan dikategorikan penyakit menular.
"Jadi tetap ditempatkan di bangsal anak biasa. Tapi kalau penyakitnya menular, ya kita sudah ada ruangan khusus bangsal penyakit menular," jelasnya.
Diakui dia, kini sedang ada lonjakan kasus penyakit anak dengan berbagai penyebab yang ditangani pihak RSUD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: