Akhirnya PSI Ikut Kritik Kominfo Soal Pemblokiran Sejumlah Game Online Hingga PayPal, Begini Kata Giring

Akhirnya PSI Ikut Kritik Kominfo Soal Pemblokiran Sejumlah Game Online Hingga PayPal, Begini Kata Giring

Ketua Umum PSI Giring Ganesha ikut mengkritik pemblokiran sejumlah game online oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatikan Kominfo. Foto: kolase ist --

JAKARTA,RADARTASIK.COM – Langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan pemblokiran sejumlah game online, seperti Steam, Dota, Country Strike (CS), hingga layanan pembayaran online PayPal ikut dikecam oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasalnya beberapa game online tersebut telah berkembang menjadi pentas olahraga yang kerap disebut dengan nama eSports.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Giring Ganesha yang juga Presiden Indonesia Esports Premier League (ISPL) dengan tegas mengatakan bahwa pemblokiran yang dilakukan Kominfo terhadap game daring akan membuat mandek perkembangan eSports Indonesia.

BACA JUGA:Pernyataan Kominfo Bahwa Domino QiuQiu Bukan Judi Online Disindir Habis Netizen: Astagfirullah Disuruh Coba

BACA JUGA:Puluhan Game Tidak Dapat Diakses Pasca Pemblokiran Steam oleh Kominfo, Ada Dota 2 Hingga Football Manager

“Pemblokiran yang dilakukan Kominfo hari ini menghambat perkembangan eSports di Indonesia," tegas Giring.

"Dan mengganggu insan-insan kreatif kita yang menerima pembayaran menggunakan PayPal,” tambahnya.

Seperti diketahui sejak Sabtu, 30 Juli 2022, pukul 00.00 WIB telah memblokir sederet Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang belum melakukan pendaftaran.

Para perusahaan yang belum daftar PSE mulai dari Dota, Counter Strike, Origin, dan platform distribusi gim Epic maupun Steam.

BACA JUGA:Gerombolan Bermotor Berulah di Jalan Bantar, Spion dan Kaca Belakang Mobil Pecah

Giring menuturkan jika eSport bukan sekadar permainan tapi sudah menjadi rezeki bagi banyak orang, baik di Indonesia.

Sehingga dengan adanya pemblokiran tersebut, para atlet eSports Indonesia bisa kehilangan pekerjaannya atas pemblokiran yang dilakukan Kominfo.

“eSports ini bukan sekadar permainan, tapi sudah menjadi rezeki untuk banyak orang. Ada atlet dan tim yang bisa kehilangan pekerjaannya jika Kominfo terus memblokir gim-gim itu,” ungkap Giring.

BACA JUGA:Tasco Indihiang di Tasik Dibobol, Maling Masuk Lewat Atap Genting, Uang Rp 33 Juta dan 15 Slop Rokok Raib

BACA JUGA:Maling Terekam CCTV saat Bobol Tasco Indihiang, Kota Tasikmalaya, Berikut Ini Ciri-Cirinya

Mantan vokalis Nidji itu juga menyoroti pemblokiran platform pembayaran PayPal yang membuat pekerja kreatif kesulitan.

“Kebanyakan freelancer kita di Industri kreatif menggunakan PayPal untuk menerima pembayaran dari luar negeri," ujar Giring.

"Jangan sampai ada insan kreatif yang kehilangan pendapatan di tengah perjuangan kita keluar dari krisis akibat pandemi," sambungnya.

BACA JUGA:Ibu Rumah Tangga Disabet Golok, Menjerit Saat Memergoki Maling di Dalam Rumahnya di Cisayong, Tasikmalaya

BACA JUGA:Detik-Detik Ibu Rumah Tangga Disabet Pakai Golok di Cisayong, Tasik, Korban Sempat Diancam: Jangan Berteriak!

Di sisi lain Giring Ganesha turut mempersoalkan perlakuan berbeda yang diterapkan Kominfo kepada Google, Meta, maupun Twitter.

“Tampak sekali ada perbedaan. Kalau PSE-PSE raksasa ditunggu hingga last minute, bahkan kalau perlu tenggat waktunya diperpanjang,” ucap pria yang kerap menmgkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan tersebut.

Bagi Giring, jika Permen Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 menjadi dasar pemblokiran PSE justru merugikan industri kreatif Indonesia lebih baik direvisi.

 BACA JUGA:Tabrak Kerbau yang Masuk ke Jalan Tol, Pengguna Jalan Laporkan Pihak Pengelola ke Polres

“Tujuan Permen ini kan untuk kepentingan nasional. Kalau malah merugikan industri kreatif kita, saya usulkan untuk direvisi saja,” ucap Giring.

Penjelasan dan Bantahan Kemkominfo

Kemkominfo mengatakan mereka tidak menghargai kedaulatan Indonesia karena tak mau daftar PSE hingga berujung diblokirnya layanan Steam sampai PayPal.

Kominfo menyatakan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang beroperasi di Indonesia sudah selayaknya mengikuti aturan yang berlaku di negara ini.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

"Kita membuka diri, para penyelenggara game dari luar negeri (ingin) beroperasi silakan, tapi, ikuti aturan Indonesia," kata Semuel Sabtu, 30 Juli 2022.

BACA JUGA:Emaknya Asyik Baku Hantam di Alun-alun, Anaknya Teriak: Emak..Emak.. Berhenti....

Kominfo per tanggal 30 Juli 2022 memblokir sejumlah situs karena mereka belum mendaftar sebagai PSE di Indonesia.

Situs yang tidak bisa diakses atau telah diblokir oleh Kominfo antara lain Yahoo Search, Gim Dota 2, sampai Paypal.

Beberapa platform game streaming juga tidak bisa dibuka karena mereka tidak mendaftar sampai tenggat waktu yang diberikan, yakni Steam, Counter-Strike Global Offensive, dan platform distribusi konten digital Origin.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Istri Irjen Sambo Sesalkan 'Tenggelamnya' Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Brigadir j

BACA JUGA:Lagi-lagi Bharada E Disebut Sakti, Mantan Kabareskrim Sampai Tak Percaya Bisa Lolos dari 7 Tembakan Brigadir J

Berkaitan dengan protes warganet terkait pemblokiran sejumlah game online oleh Kominfo yang dianggap tidak mendukung perkembangan eSports di Indonesia, Semuel mengatakan justru kebijakan pemblokiran itu merupakan salah satu bentuk dukungan mereka terhadap perkembangan gim eSports di Indonesia.

"Tapi, kita tidak bisa mentolerir bagi game yang mencari uang di Indonesia, namun tidak mau mendaftar, tidak mau mengikuti aturan di Indonesia," ujar Semuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pojoksatu /jpnn