Kilas Balik Bisnis Cicak: Cicak dari Jawa Tengah Lebih Jinak

Kilas Balik Bisnis Cicak: Cicak dari Jawa Tengah Lebih Jinak

Sejumlah pria berangkat memburu cicak. Foto: Dok. Radar Cirebon --

BACA JUGA: Cicak Kering juga Diekspor ke Hongkong, Permintaannya Tinggi, Nilai Ekspornya Rp 70 Juta

Wartono sendiri dulunya seorang kuli bangunan. Dia memilih pekerjaan mencari cicak karena hasilnya lumayan untuk menafkahi keluarganya.

”Ya lumayan hasilnya Mas, kalau sehari bisa dapat 2-6 kg, bisa dapat uang Rp100 ribu hingga Rp300 ribu,” ungkap Wartono kepada Radar Cirebon, akhir bulan September 2016 lalu.

Angka itu jika menghitung harga cicak basah yang dijual ke pengepul Rp50 ribu per kilogram (kg).

”Rata-rata harganya segitu (Rp50 ribu, red). Tapi tergantung juga, bisa juga Rp45 ribu. Kalau sekarang harga cicak basah Rp53 ribu per kg,” katanya.

BACA JUGA: Harga Jual Cicak Kering Capai Rp 380 Ribu/Kg, Begini Cara Mudah untuk Menangkap Cicak

Bagaimana Wartono menangkap cicak? Peralatannya hanya berupa tongkat panjang, sebuah senter, dan juga lem tikus.

Lem tikus dioleskan ke ujung tongkat, menjadi senjata untuk menangkap cicak.

Dia pun bisa melintasi ratusan rumah dalam semalam, mencari cicak di rumah-rumah warga.

Pencarian cicak biasanya ke daerah-daerah pemukiman yang agak jauh, bahkan ke beberapa daerah di Jawa Tengah. Seperti Brebes, Tegal, Slawi, dan Banyumas.

BACA JUGA: Cicak Kering Jadi Komoditas Ekspor ke China, Per Hari Dibutuhkan 150 Kg Cicak Basah, Harganya Menggiurkan

Daerah lain di Jawa Barat yang juga jadi lokasi favorit berburu cicak adalah Pangandaran.

”Kita perhitungkan jarak dan waktu. Kalau jauh berarti kita harus menginap. Tapi kita usahakan bisa langsung pulang malam itu juga,” timpal Ari, yang bertugas sebagai sopir.

Proses penangkapan cicak, boleh dikatakan gampang-gampang susah.

Bagi yang belum terbiasa, mungkin bisa terasa sulit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: