Cicak Kering juga Diekspor ke Hongkong, Permintaannya Tinggi, Nilai Ekspornya Rp 70 Juta
Ibu-ibu di Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon saat mengemas cicak untuk diekspor ke China. Foto: radar cirebon--
SUMBAR, RADARTASIK.COM— Bisnis komoditas ekspor cicak kering tidak hanya digeluti Sugandi dari Kabupaten Cirebon, namun juga dilakukan pengusaha asal Pariaman, Sumatera Barat.
Jika Sugandi mengekspor cicak kering ke China, pengusaha asal Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengirimkannya ke Hongkong.
Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto di Padang menjelaskan ekspor perdana cicak kering dari Sumbar sebanyak 300 kilogram.
Komoditas ekspor cicak kering itu, kata Iswan Haryanto, sudah dikeringkan.
Pengiriman komoditas cicak kering senilai Rp 70 juta itu menggunakan pesawat terbang.
"Cicak ini berasal dari Pariaman dan sekitarnya yang dikumpulkan oleh pengepul untuk kemudian dikeringkan dan diekspor ke Hong Kong," kata Iswan Haryanto di Padang, Jumat 27 Mei 2022.
BACA JUGA: Pantesan Harga Jual Cicak Kering Mahal, Diekspor ke China untuk Dijadikan Ini…
Sebelum diekspor ke Hongkong, cicak tersebut dikirim ke Kantor Karantina Pertanian untuk dilakukan pemeriksaan.
"Ini baru ekspor perdana, permintaan cukup tinggi dan ketersediaan cecak masih terbatas," ujarnya.
Dijelaskan jika stok cicak mencukupi maka ada kesempatan lebih besar untuk bisa mengirim lebih banyak lagi karena tingginya permintaan.
"Proses yang dilakukan di Karantina dilakukan pemeriksaan dokumen seperti surat keterangan asal hingga pemeriksaan fisik memastikan cicak yang betul-betul dikirim," kata Iswan.
Dia menilai Sumbar punya potensi besar untuk ekspor cicak karena permintaan yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn/antara