Aset Kabupaten Tasikmalaya Tembus Rp300 Miliar, Bapelitbangda Kaji Pemanfaatannya untuk Menggenjot PAD
“Makanya kalau kita berbicara Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup luas. Jadi berangkatnya dari keprihatinan kita terhadap PAD kabupaten. Maka kita perlu menggali potensi-potensi PAD di luar PAD yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah. Salah satunya kaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan aset yang merupakan kekayaan daerah,” jelas dia.
Atep mengatakan, Bapelitbangda yang baru lahir di Bulan Desember, memiliki semangat harus eksis untuk mengkaji potensi-potensi atau isu straregis yang bisa berkontribusi terhadap pemerintah daerah, salah satunya bagaimana melakukan upaya peningkatan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
BACA JUGA: Kreatif, Petugas Damkar di Kota Tasik Budidayakan Ikan Koi, Emas dan Beternak Ayam di Waktu Senggang
“Berbicara PAD itu bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah. Salah satunya pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan salah satunya aset. Di tahun ini dilakukan pengkajian tentang ekonomi aset pemerintah daerah yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. Rencana pengkajian yang akan dilakukan, di antaranya mengkaji dulu peruntukan masing-masing aset,” ucapnya.
Saat ini, ujar dia, ditentukan ada lima lokus titik lokasi aset yang ada di Kota Tasikmalaya. Eks setda lama, Terminal Cilembang, eks kantor BPN, Bekas Kantor Disnaker dan aset lainnya.
Yang dikaji kesesuaian tata ruangnya, kolaborasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Karena tentu untuk pemanfaatan dan pengelolaan aset ini harus sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
“Kira-kira peruntukan ruang dari masing-masing aset tersebut untuk apa, apakah untuk perdaganagn, jasa perhotelan atau lain sebagainya. Selanjutnya, kaji kaitan dengan nilai asetnya. Tahun ini bekerja sama dengan KPKNL sudah ada MoU yang dibuat untuk melakukan pengkajian lima aset yang dikaji,” ujar dia, menjelaskan. (obi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: