Pelaku Begal Bagian Sensitif di Kota Tasikmalaya Terungkap Lakukan Aksi Kedua Kali

Pelaku Begal Bagian Sensitif di Kota Tasikmalaya Terungkap Lakukan Aksi Kedua Kali

Pelaku pencabulan alias begal bagian sensitif siswi SMA saat diamankan di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa 10 Desember 2024 malam. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sebuah kejadian pelecehan seksual alias begal bagian sensitif yang menimpa siswi sebuah sekolah di Kota Tasikmalaya menggegerkan masyarakat. 

Peristiwa ini terjadi di Jalan Awipari, Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Selasa 10 Desember 2024 siang sekitar pukul 11.50 WIB. 

Pihak sekolah langsung memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut dan memastikan bahwa pelaku telah diamankan oleh warga setempat.

Hizbi, salah seorang perwakilan sekolah, menceritakan bagaimana pihak sekolah mendapatkan laporan mengenai insiden tersebut. 

BACA JUGA:Kortas Tipikor Polri Dipimpin Jenderal Bintang Dua, Apa Tugas dan Perbdaan dengan Satgassus Pencegahan Korupsi

"Kemarin, saya menerima telepon dari staf sekolah yang memberitahukan bahwa ada kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh seseorang yang tidak dikenal terhadap siswi kami,” ujar Hizbi saat ditemui oleh wartawan, Rabu 11 Desember 2024.

"Begitu mendapat informasi, saya langsung memastikan kejadian itu, dan ternyata benar adanya. Pelaku sudah diamankan oleh warga yang berada di sekitar lokasi kejadian," sambungnya.

Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah segera mengambil langkah cepat dengan membawa korban kembali ke sekolah dan menghubungi keluarga korban untuk segera menjemputnya. 

Sekolah juga segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus ini lebih lanjut. 

BACA JUGA:Catat, Wasit Hiroki Kasahara Membuat Shin Tae-yong Marah: ’Wasit Bisa Mengubah Permainan…’

Dalam rangka memastikan kondisi korban, pihak sekolah memberikan pendampingan psikologis untuk membantu proses pemulihan trauma. 

Tidak hanya itu, pihak sekolah juga mengawal proses pelaporan kejadian tersebut ke kepolisian agar pelaku bisa segera diproses hukum. 

"Kami mendampingi korban mulai dari pemulihan trauma hingga memastikan laporan ini sampai ke pihak kepolisian. Kami ingin agar korban merasa didukung dan kasus ini bisa diproses dengan benar,” beber Hizbi.

Menurut informasi yang diterima pihak sekolah, kejadian ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh pelaku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: