Menjadi Hamba yang Akan Dipersilakan Masuk Surga oleh Allah, Begini Kata Gus Baha
Kajian Gus Baha tentang menjadi hamba yang akan dipersilahkan masul surga oleh Allah. --Foto: Tangkapan layar instagram
Secara fisik, kehambaan dimulai dari sujud. Kepala, bagian tubuh manusia yang paling dihormati, ditundukkan serendah-rendahnya di hadapan Allah SWT.
"Jadi, akal kita yang ingin menguasai dunia, misalnya. Ambisi itu kita kalahkan untuk hanya tunduk kepada aturan-aturan Allah SWT," tambah Gus Baha.
Melalui sujud, kita menundukkan ego dan ambisi duniawi. Akal kita yang sering kali dipenuhi keinginan untuk menguasai dunia, harus tunduk kepada aturan Allah. Inilah simbol nyata dari penyerahan diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta.
Esensi Kehambaan dalam Ceramah Gus Baha
Dalam ceramah ini, Gus Baha mengingatkan bahwa menjadi hamba Allah tidak hanya tentang tindakan fisik, tetapi juga tentang hati dan sikap.
Nasihat Gus Baha mengajak kita untuk introspeksi: apakah kita sudah benar-benar tunduk kepada-Nya, atau masih terlalu sibuk dengan ambisi duniawi?
Status kehambaan bukan hanya pengakuan formal, tetapi komitmen total untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan Allah.
Mari kita memulai langkah sederhana, yaitu memaknai sujud kita dengan sepenuh hati dan terus memperbaiki diri.
Pesan bijak Gus Baha ini menjadi pengingat bagi siapa saja yang ingin lebih dekat dengan Allah dan memahami esensi kehambaan.
Semoga kita termasuk hamba yang mendapatkan rida Allah dan dipersilakan memasuki surga-Nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: