Rasa Syukur Itu Adalah Tenang, Ceria, Tidak Cemberut Dan Tidak Mengeluh, Begini Penjelasan Gus Baha

RADARTASIK.COM - Gus Baha pernah memberikan perumpamaan kepada kita bahwa hidup ini seperti bertamu di rumah seseorang.

Segala yang kita perlukan sudah tersedia, mulai dari makanan hingga udara hingga bernapas. 

Dalam salah satu pengajian Gus Baha pernah menyampaikan pesan sederhana tentang hidup dan rasa syukur.

“Saya membayangkan kalau bertamu, dikasih makan gratis, dikasih minum gratis. Kemudian di rumah itu saya mengucap saja, kan kurang bersyukur,” ujar Gus Baha dalam salah satu ceramahnya. 

Dalam hidup, kita sering lupa bahwa banyak nikmat yang Allah berikan cuma-cuma. 

Bumi yang kita pijak, udara yang kita minum, hingga oksigen yang kita hirup semuanya adalah anugerah. 

Namun, berapa sering kita memasang wajah masam dan mengeluh?

“Sudah tidak membayar kok kok berkonsultasi. Sama, kita pakai buminya Allah, pakai airnya Allah, pakai oksigennya Allah. Modal senyum saja tidak mau, selalu menyuarakan saja,” lanjut Gus Baha.

Pesan Gus Baha ini mengajarkan bahwa keceriaan adalah bentuk paling sederhana dari rasa syukur. 

Senyum bukan hanya menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah, tetapi juga menciptakan suasana positif untuk diri sendiri dan orang lain.

Gus Baha mengingatkan, jika kita kurang bersyukur, konsekuensinya bisa sangat berat. Beliau menjelaskan dengan sebuah ilustrasi menarik:

Seandainya Allah berfirman, 'Silakan mencari Tuhan selain Saya, dan keluarlah dari langit Saya, dari bumi Saya,' tentu kita tidak akan sanggup. 

“Daripada diusir Tuhan, di dunia ceria saja. Senyum-senyum saja, yang penting saat senyum tidak sendirian,” ucap Gus Baha sambil bercanda, menambahkan sisi humor yang khas.

Nasehat Gus Baha mengingatkan kita untuk menjalani hidup dengan lebih ringan dan penuh rasa syukur. 

Sumber: