Gus Baha: Orang Itu Menjadi Kikir Karena Menganggap Hidup Lama dan Uang Penting
Cara berpikir yang menganggap hidup itu lama dan uang di atas segalanya akan menyebabkan kikir. --Foto: Tangkapan layar instagram
RADARTASIK.COM - Di era modern ini, banyak orang menganggap harta sebagai segalanya.
Pola pikir seperti ini sering kali menjebak manusia dalam rasa takut kehilangan dan kebiasaan menumpuk kekayaan.
Pesan Gus Baha dalam salah satu pengajiannya menyoroti pentingnya cara berpikir yang berorientasi pada akhirat (ukhrawi).
"Saya beri contoh ya betapa pentingnya mindset, cara berpikir. Orang itu menjadi kikir karena menganggap hidup itu lama dan uang itu penting," kata Gus Baha.
Cara berpikir yang keliru ini membuat seseorang terjebak dalam kekikiran, seolah-olah hidup di dunia ini akan berlangsung selamanya.
Gus Baha mengajak kita untuk merenung: apakah benar harta yang kita kumpulkan akan berarti jika tidak digunakan dengan bijak?
Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha mengisahkan: "Pernah suatu saat Nabi punya jatah makan. Singkat cerita, jatah makannya Nabi itu dikasihkan kepada orang. Ketika Nabi bertanya, 'Ya Aisyah, makanan jatah saya di mana?' (Aisyah menjawab), 'Ya Rasulullah, tadi ada orang minta, lalu saya kasihkan.' Maka makanan itu habis." tutur Gus Baha.
Reaksi Rasulullah atas tindakan Aisyah memberikan pelajaran yang mendalam tentang harta. Beliau bersabda: "Aisyah, yang kamu kasihkan itu justru yang masih ada."
Maksudnya adalah bahwa makanan yang disedekahkan itu tidak benar-benar habis, karena sedekah adalah investasi untuk akhirat.
Dengan demikian, apa yang kita berikan kepada orang lain justru menjadi abadi.
Gus Baha menambahkan: "Harta kamu yang kamu makan, kemudian jadi kotoran. Atau pakaian mewah, nanti rusak. Adapun yang kamu sedekahkan, itulah yang abadi sampai akhirat."
Pesan ini mengingatkan kita bahwa harta yang kita simpan atau habiskan untuk diri sendiri sifatnya sementara.
Sebaliknya, apa yang kita berikan kepada orang lain dengan ikhlas akan menjadi tabungan abadi di akhirat.
Nasehat Gus Baha relevan dengan kehidupan sehari-hari. Banyak dari kita yang terlalu sibuk mengejar dunia hingga lupa bahwa kebahagiaan sejati justru datang dari berbagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: