111 Tahun Muhammadiyah, Ikhtiar Menyelamatkan Semesta

111 Tahun Muhammadiyah, Ikhtiar Menyelamatkan Semesta

Ribuan warga Muhammadiyah menghadiri syukuran Resepsi Milad Ke-111 Muhammadiyah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Sabtu 18 November 2023.-Istimewa-

BACA JUGA: Banjar Automotive Expo Meriah, Ratusan Kendaraan Ikut Kontes Modifikasi

Diungkap pula bahwa Kota Tasikmalaya masih menghadapi beberapa permasalahan seperti kemiskinan, stunting dan sampah.

Mengapresiasi tema Milad ke-111 Muhammadiyah, H Ivan menilai sangat tepat dan relevan dengan kondisi lingkungan saat ini.

“Kita harus berusaha untuk bisa mewariskan lingkungan yang memang layak untuk dihuni. Persoalan-persoalan tadi, insya Allah bisa kita atasi jika kita bisa bekerja bersama-sama, berkolaborasi,” tambahnya.

Dalam pidato Milad ke-111 Muhammadiyah yang disampaikan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Prof Dr KH Ahmad Dahlan MAg terlebih dahulu menyampaikan salam silaturahmi dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir MSi kepada seluruh warga Kota Tasikmalaya, khususnya warga Muhammadiyah. 

BACA JUGA: Polisi di Tasikmalaya Gerebek Salon Kecantikan, Ternyata Menjual Minuman Keras

Selanjutnya Lalan —sapaan akrab Ahmad Dahlan— memaparkan tiga identitas Muhammadiyah yakni Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam dan Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid.

Mengenai identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Lalan memaparkan bahwa kelahiran Muhammadiyah itu diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran Alquran.

Maka, apa yang digerakkan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan nyata.

“Segala yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari ajaran Islam sebagai sumber nilai dan sumber konsep yang dapat dihayati, dirasakan dan dinikmati oleh warga masyarakat sebagai rahmatan lil alamin,” paparnya.

BACA JUGA: Masa Depan 7 Bintang Real Madrid Berada di Persimpangan Jalan, Siapa Saja Mereka?

Mengenai identitas Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam, dijelaskan Lalan bahwa faktor utama berdirinya Muhammadiyah berasal dari pendalaman KH Ahmad Dahlan terhadap QS Ali Imran ayat 104.

Ayat ini menjadi fondasi khittah atau strategi dasar perjuangan Muhammadiyah yaitu dakwah Islam, amar makruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai kancah atau medan perjuangannya.

Muhammadiyah membangun amal usaha sebagai perwujudan dakwah Islamiyah. “Melalui amal usaha ini, semua orang memiliki peluang untuk memberikan kontribusi positif terhadap dakwah Islam sesuai bakat dan kemampuannya,” terangnya.

Sedangkan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, terlebih dahulu dijelaskan mengenai makna tajdid. Singkatnya, tajdid dapat dimaknai sebagai pemurnian atau purifikasi, bisa juga dimaknai sebagai pembaharuan atau reformasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: