Ratusan Santri PPM MBS Yogyakarta Kunjungi Pesantren Amanah Kota Tasikmalaya

Ratusan Santri PPM MBS Yogyakarta Kunjungi Pesantren Amanah Kota Tasikmalaya

Ratusan Santri PPM MBS Yogyakarta kunjungi Pesantren Amanah Kota Tasikmalaya.-Istimewa-

”Lebih kepada ke-IPM-an mungkin ya. Mungkin kami bisa tiru program kerja tiap-tiap bidang yang di sini sudah lebih baik,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Nokia Lumia Max 2023 5G Spesifikasi HP Gahar dan Prediksi Rilis

Hal senada diungkap Apriliani dan Septi selaku Anggota Bidang Perkaderan. ”Kami ke sini mau belajar tentang program kerja unggulan IPM Amanah itu apa saja, terus cara mengatur kepengurusannya itu bagaimana,” tuturnya.

Menanggapi maksud Nabhan dan rombongan, Muhammad Raissa Fadhlan Habibie selaku Ketua Umum PC IPM Pesantren Amanah Kota Tasikmalaya mengaku bersyukur dengan kedatangan rekan-rekannya dari PPM MBS Putera Yogyakarta.

”Insya Allah kami siap untuk berbagi tentang apa pun, selama itu bermanfaat bagi kita. Insya Allah nanti kita bisa ngobrol lebih jauh tentang ke-IPM-an yang ada di Amanah,” sambutnya.

Sambutan senada juga diungkap Delita Damayanti selaku Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) dan Ai Islah selaku Ketua Bidang Perkaderan.

BACA JUGA: Layar Smooth Redmi Note 13 Pro Max dengan Refresh Rate 120Hz Bikin Permainan Fanny Kalian Seperti Kairi

Di tempat terpisah, jajaran pimpinan PPM MBS Yogyakarta dan jajaran pimpinan Pesantren Amanah juga saling bertukar pikiran tentang pengelolaan pesantren.

”Sebagai pesantren yang formatnya modern, kita ingin coba terapkan beberapa aspek teknologi untuk menunjang pembelajaran kita. Kami dapat informasi, bahwa telah menerapkannya. Kami ingin meniru itu, termasuk regulasinya bagaimana,” ungkap Ustaz Sahman Lc dari PPM MBS Yogyakarta.

Menanggapi hal tersebut, Ustaz Anang Rifqy MPd sebagai Kepala SMP Plus Pesantren Amanah mengungkap beberapa pengalamannya memanfaatkan teknologi berupa tablet untuk menunjang pembelajaran.

”Kita pernah gunakan tablet dalam pembelajaran di kelas. Satu tablet untuk dua orang santri. Kita juga sempat membuat regulasi mengenai penggunaannya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Komisi IV Minta Dinas Efektifkan Kegiatan untuk Gali Potensi PAD

Namun diakui, perangkat yang digunakan tidak mampu bertahan sampai bertahun-tahun karena volume penggunaan yang tinggi. Ustaz Anang menyarankan agar menggunakan perangkat dengan kualitas yang lebih tinggi meski harganya lebih mahal.

Ustaz Yudi Purwanto sebagai Kepala SMA Plus Pesantren Amanah juga turut mengungkap pengalamannya menggunakan perangkat lunak untuk menunjang pengawasan kedisiplinan para santri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: