Lapangan Sepak Bola di Mangkubumi Tasikmalaya Jadi Tempat Pesta Minuman Keras

Lapangan Sepak Bola di Mangkubumi Tasikmalaya Jadi Tempat Pesta Minuman Keras

Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota menggerebek pesta minuman keras para pemuda, Minggu 24 September 2023 dini hari. Istimewa--

Lapangan Sepak Bola di Mangkubumi Tasikmalaya Jadi Tempat Pesta Minuman Keras 

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Aksi para pemuda melakukan pesta minuma keras masih saja terjadi di Kota Tasikmalaya dan ditemukan tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota.

Hal itu seperti yang terjadi saat Maung Galunggung melakukan patroli pada Sabtu 23 September 2023 malam hingga Minggu 24 September 2023 dini hari. 

Patroli ini dilakukan Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota untuk mencegah berbagai macam tindak kriminal dan kegiatan negatif yang menganggu ketentraman dan ketertiban. 

BACA JUGA:Persib Menang Dramatis, Ini Penyebab Kenapa Bojan Hodak Masih Kesal dan Kecewa

Hasilnya, di di Jalan AH Nasution, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, petugas menemukan sekelompok pemuda yang tengah pesta minuman keras jenis Ciu di tempat gelap di pinggir jalan.

"Kami melakukan operasi ini setelah menerima laporan dari masyarakat bahwa ada pemuda yang sedang minum miras di Jalan AH Nasution," ujar Katim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota, Beripka Sartanu.

"Setelah kami periksa ke lokasi, kami berhasil menemukan mereka di lokasi tersebut dan mengamankan mereka bersama beberapa botol minuman keras," sambungnya.

Selanjutnya, di Jalan Maniis, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Polisi juga menemukan sekelompok pemuda dan pemudi yang tengah pesta minuman keras di sebuah lapangan sepak bola. 

BACA JUGA:HARI Ini Beli Pulsa dan Paket Data di MyTelkomsel Bisa Dapat Saldo OVO Gratis, Yuk Serbu Sebelum Promo Habis

Melihat kedatangan Polisi, mereka berusaha melarikan diri ke semak-semak dan perkampungan warga. Polisi berhasil mengamankan empat remaja.

Dari kelompok pemuda ini, dua diantaranya adalah perempuan, yang kemudian diberi pembinaan. Usia rata-rata mereka berkisar antara 19 hingga 21 tahun, dan mereka mengakui bahwa mereka sering pulang larut malam tanpa dicari oleh keluarga mereka.

"Kendaraan mereka kami amankan. Ini juga merupakan pelajaran bagi mereka untuk tidak terlibat dalam kegiatan negatif, meskipun tanpa pengawasan orang tua. Kami berharap ini dapat menjadi efek jera agar yang lainnya tidak mengikuti jejak mereka," tegas Beripka Sartanu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: