Wow ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Tumbuh Subur di Pantai Sindangkerta, Musim Kemarau Tumbuh di Bebatuan

Wow ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Tumbuh Subur di Pantai Sindangkerta, Musim Kemarau Tumbuh di Bebatuan

Rumput laut sebagai salah satu ‘harta karun’ dari Tasikmalaya yang juga tumbuh subur di Pantai Sindangkerta.-Foto:dok/radartasik.disway.id-

BACA JUGA:Ada Bonus Saldo OVO Gratis Senilai Rp12 Ribu, Lumayan Buat Isi Pulsa, Begini Cara Dapatkannya

"Kadang saya bisa ngambil lagi dua hari sekali tergantung kondisi surut air laut," katan Hadoni.

Saat ini, ‘harta karun’ dari Tasikmalaya berupa rumput laut tersebut bayak ditemukan di sepanjang pantai Cipatujah, mulai dari perbatasan Kabupaten Garut sampai Pangandaran, yang pesisirnya terdapat batu karang. 

"Setiap lokasi rasanya juga berbeda-beda ada yang pahit dan tidak," kata Hadoni

Sekali mengambil rumput laut liar tersebut, ia mampu mengumpulkan dua karung besar kalau diukur oleh berat sampai 50 kilogram. 

BACA JUGA:909 Orang Tenaga Kesehatan Dibutuhkan di Pemkab Tasikmalaya, Cek Contoh Surat Lamarannya

"Lumayan buat nambah-nambah penghasilan, selain dikonsumsi untuk lauk makan nasi," ujar Hadoni.

Rumput laut liar tersebut, biasanya di jual dengan harga Rp5 ribu untuk satu kantung plastik kecil. Sedangkan yang besar dijual Rp10 ribu. 

"Kalau tidak terjual dikeringkan dengan cara dijemur. Dan bila dijual bisa lebih mahal, bisa sampai  Rp40 ribu setiap satu kilogramnya. Kalau di konsumsi bisanya dimasak dibuat urab bersama kelapa parut rasanya lebih enak," papar Hadoni.

Setiap kali menjual, dia pun mendapatkan uang Rp150 ribu sampai dengan Rp300 ribu tergantung hasil dari memetik rumput laut liar tersebut. "Alahmdulilah pa nambah-nambah rejeki," katanya.

BACA JUGA:LINK Pendaftaran Menjadi Merchant Partner OVO, Bagi Kamu yang Punya Usaha Yuk Simak!

Warga lainya, Rahmat (36) memanfaatkan, tumbuh suburnya ‘harta karun’ dari Tsikmalaya berupa rumput laut liar tersebut. Dirinya mengambil untuk sekedar dikonsumsi, karena rumput laut tersebut bisa diolah dan diamankan langsung. 

"Terkadang kalau ada yang membeli saya langsung jual kalau tidak ya dioleh dengan terlebih dahulu di keringkan, karena rumput laut ini bisa dijadikan agar-agar, campuran dodol dan lainnya," kata Rahmat.

Rumput laut tersebut, setelah di keringkan dengan cara dijemur bisa bertahan lebih dari satu tahun. Untuk mengembalikan teksturnya setelah kering di jemur cukup direndam saja. "Biasanya warga di Cipatujah itu memanfaatkan ini untuk takjil bulan Ramadan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagi sumber