Di Kota Tasikmalaya Manfaatkan Pekarangan Rumah Warga Bisa Dapat Hadiah, Berikut Daftar Peraih Inflasi Award

Di Kota Tasikmalaya Manfaatkan Pekarangan Rumah Warga Bisa Dapat Hadiah, Berikut Daftar Peraih Inflasi Award

Salah satu penerima penghargaan atas pemanfaatan pekarangan rumah warga adalah Kelompok Taruna Tani Sugema di RW 018 Kelurahan Kota Baru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.-Foto: istimewa-

BACA JUGA:Fatayat NU Tasikmalaya Kokohkan Peran Kader dalam Kemajuan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi

7. Kelompok Wanita Tani Harapan Kita Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang;

8. Kelompok Taruna Tani Sugema Kelurahan Kota Baru Kecamatan Cibeureum;

9. Kelompok Wanita Tani Karya Tani Kelurahan Setiamulya Kecamatan Tamansari;

10. Kelompok Wanita Tani Mawa Kelurahan Margabakti Kecamatan Cibeureum.

BACA JUGA:Mengerucut, 2 Calon Pelatih Baru Persib Pengganti Luis Milla, Progresnya Hari Ini Diwawancara Manajemen

Ke-10 Kelompok tani tersebut berhasil masuk dalam 10 besar penerima award dan hadiah yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Kelompok Taruna Tani Sugema, salah satu penerima hadiah dari RW 018 Kelurahaan Kota Baru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Ada yang namanya kelompok tani yaitu Taruna Tani Sugema.

Warga di RW 018 ini mengolah dan manfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

Meskipun berada di kompleks perumahan yang memiliki lahan sempit, namun warga yang berada di bawah naungan Kelompok Taruna Tani Sugema ini berhasil menanam berbagai macam tanaman pangan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Dikira Buang Sampah, Padahal Angkut Sampah, Sungai Cimulu Mampet Gara-Gara Sampah

“Kami di lahan yang sempit manfaatkan pekarangan rumah wrga menanam berbagai macam sayuran dan tanaman obat keluarga atau toga. Ada sekitar 15 jenis tanaman toga,” ungkap Aldy ketua Taruna Tani Sugema.

Sedangkan untuk sayuran ada berbagai macam tanaman seperti tomat, pakcoy, seledri, cabe, bawang daun, bawang merah, pagoda juga berbagai tanaman sayuran khususnya yang di tanam di sekitaran kompleks. 

“Kami tidak punya tanah yang luas, jadi luas tanah yang digunakan hanya manfaatkan pekarangan rumah warga untuk ditanami sayuran dan berbagai tanaman obat untuk menopang inflasi."

"Jadi karena kita tanam di halaman rumah warga sehingga tidak perlu beli kalau untuk kebutuhan konsumsi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: