25 Balita Stunting di Kota Tasikmalaya 1 Bulan Kembali Normal, Eehhh Ternyata Sim Salabim!
Ketua IBI Kota Tasikmalaya DR. Hj. Atit Tajmiati, Am.Keb., S.Keb., Ners M.Pd (tiga dari kiri) bersama tim pengabdian dari UNISBA dan para peserta pelatihan.-Foto: evet suhendar/radar tasik tv-
BACA JUGA:KEREN ABIS All New Yaris Cross Resmi Dikenalkan dengan Spesifikasi Oke dan Harga Terjangkau
Hj Atit Tajmiati saat menyampaikan materi bertajuk Program Pencegahan Stunting Presfktif Kebidanan, mewanti-wanti kepada bidan-bidan dan kader yang hadir agar mendata balita stunting dengan benar.
“Sebab akan memperburuk citra Kota Tasikmalaya kalau data bohong,” tegasnya.
Sebagai bidan senior, Hj Atit Tajmiati banyak menyampaikan hal-hal teknis cara penanganan balita stunting.
BACA JUGA:KEREN ABIS All New Yaris Cross Resmi Dikenalkan dengan Spesifikasi Oke dan Harga Terjangkau
Dia mengurai mulai dari remaja wanita yang harus rutin mengonsumsi tablet penambah darah agar terhindar dari anemia.
Sebab menurut Hj Atit, remaja putri ini calon-calon ibu yang harus sehat. Nanti remaja puteri menikah lalu hamil dan melahirkan kalau anemia bisa berisiko bayinya stunting.
Kesungguhan bidan senior Hj Atit Tajmiati menangani stunting bukan sebatas teori.
Dia sampai berpikir san berhasil menemukan makanan tambahan berprotein tinggi dari tepung ikan nila.
Tepung ikan sebagai makanan tambahan itu diujicobakan di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
“Alhamdulilah balita stunting di Bungursari jumlahnya menurun. Berkat asupan protein dari tepung ikan nila,” ungkapnya sambil menyungging senyum sebagai ekspresi bangga atas temuannya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: